Pada prinsipnya, pandangan konstruktivisme dalam
pembelajaran lebih menekankan pada proses belajar daripada hasil
pembelajaran (Wardoyo, 2013: 25). Hal ini memiliki arti bahwa di dalam
pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme lebih
difokuskan pada proses belajar yang melibatkan secara aktif antara
peserta didik dengan materi pelajaran melalui interaksi sosial di dalam kelas. Belajar dalam pandangan konstruktivisme menurut Warsita (2008,
pembelajaran konstruktivisme menurut Schunk (2012) dapat dilakukan
dengan kegiatan mengamati fenomena-fenomena, mengumpulkan datadata,
merumuskan, dan menguji hipotesis-hipotesis, dan bekerjasama
dengan orang lain (Wardoyo, 2013: 28 29).
Menurut Akbar (2013, 46), pendekatan konstruktivistik
berkembang untuk membangun persepsi berdasarkan kekuatan schemata
(seperangkat nilai, pengetahuan, dan pengalaman masa lalu) yang ada
pada diri seseorang, dan kekuatan lingkungan (pengalaman belajar).
Pandangan konstruktivisme berimplikasi bahwa siswa belajar dengan
menggunakan lingkungan di sekitarnya. Pembelajaran menggunakan
pendekatan konstruktivisme diharuskan siswa membangun
pengetahuannya sendiri berdasarkan schemata dan pengalaman belajar
terhadap alam di sekitarnya secara mandiri.
Sehingga dari beberapa pendapat tentang pengertian pendekatan
konstruktivisme tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan
konstruktivisme adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif untuk membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan
schemata dan pengalaman belajar terhadap lingkungan nyata.
Senin, 28 Juni 2021
Pendekatan Konstruktivisme (skripsi dan tesis)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar