Kualitas website merupakan konsep penting dalam perdagangan elektronik
karena persepsi kualitas website secara langsung mempengaruhi niat untuk
menggunakan situs (McCoy et al., 2009). Kualitas website didefinisikan sebagai
persepsi keseluruhan kualitas situs pusat perbelanjaan internet sesuai dengan sudut
pandang pelanggan (Shin et al., 2013, Tandon et al., 2017).
Dalam upaya untuk mengukur kualitas situs web, skala yang berbeda telah
dikembangkan dari berbagai sudut pandang dan menyarankan dimensi yang berbeda
untuk penilaian (Kim dan Lennon., 2013). Bressolles et al. (2007) menjelaskan
terdapat enam dimensi yang digunakan dalam mengukur kualitas dari website
diantaranya, kualitas dan kuantitas informasi, kemudahan penggunaan website, desain
website, keandalan dan rasa hormat terhadap komitmen, keamanan dan privasi, serta
interaktivitas dan personalisasi.
Menurut Wang (2009) sebuah website bukan hanya semacam sistem informasi
tapi juga merupakan saluran pemasaran. Kualitas website dapat dianalisis dari
perspektif teknologi dan perspektif layanan. Ditinjau dari sisi teknologi, kualitas
website adalah kualitas IS (Information System); Ditinjau dari perspektif layanan,
website dapat dianggap sebagai penyedia layanan termasuk kualitas layanan. Jadi,
kualitas situs web diidentifikasi sebagai kualitas informasi (misalnya format data,
kelengkapan dan ketepatan waktu), kualitas sistem (misalnya desain dan fungsi
antarmuka) dan kualitas layanan (misalnya ketersediaan mekanisme komunikasi yang
9
tepat waktu). Saat konsumen terus berbelanja online, mereka bisa merasakan
informasi, sistem dan kualitas layanan dari toko online.
Shin et al. (2013) mengidentifikasi faktor kualitas situs yang penting bagi
konsumen menjadi enam dimensi yakni: kemudahan berbelanja, desain situs,
kebermanfaatan informasi, keamanan transaksi, sistem pembayaran, dan komunikasi
konsumen. Penelitian ini menggunakan dimensi yang diacu dari penelitian Shin et al.
(2013) untuk mengukur kualitas website karena dinilai dapat merepresentasikan fungsi
dari e-marketplace secara terperinci.
Transaksi menggunakan internet dapat terlihat rumit dan dapat mengintimidasi
konsumen, oleh karena itu, kemudahan penggunaan situs web merupakan dimensi
penting dari kualitas layanan elektronik. Dalam situs web, kemudahan penggunaan
mengacu pada cara pengguna internet melihat dan berinteraksi dengan situs
(Bressolles et al., 2007).
Desain situs web mengacu pada "kekayaan lingkungan yang ditengahi,
disimpulkan dari karakteristik formal", yang meliputi grafisnya, warna, dan
penggunaan gambar, ikon, animasi, video, dan elemen lainnya. Unsur-unsur ini
berkontribusi untuk menciptakan suasana virtual situs (Bressolles et al., 2007).
Menurut Tandon et al. (2017) desain situs web menyediakan lingkungan fisik dari situs
belanja online yang memicu pembelian online
Tidak adanya kontak fisik dengan penyedia layanan selama pembelian online
memperkuat kebutuhan akan kejelasan dan ketepatan informasi yang disajikan secara
online. Dimensi ini mengukur persepsi pengguna internet mengenai kualitas dan
kuantitas informasi komersial atau teknis tentang produk dan layanan, penyedia
10
layanan, atau kontrak penjualan (Bressolles et al., 2007). Menurut Tandon et al. (2017)
kebermanfaatan informasi adalah salah satu alasan mengapa banyak konsumen
mendapat manfaat dari belanja online.
Keamanan menyiratkan perlindungan pengguna dari penipuan dan kerugian
finansial. Privasi menyangkut perlindungan data pribadi dan janji untuk tidak
membagikan atau menjual kembali data yang dikumpulkan tentang konsumen
(Bressolles et al., 2007). Keamanan dan privasi di ketentuan transaksi online dan
informasi pribadi penting untuk membangun kepercayaan dalam belanja online
(Tandon et al., 2017).
Shin et al. (2013) terjaminnya sistem pembayaran dapat menimbulkan
kecenderungan konsumen untuk melakukan transaksi. Ketika konsumen telah percaya
akan sistem pembayaran yang digunakan dalam situs online maka konsumen akan
lebih merasa nyaman ketika berbelanja. Berdasarkan hal ini adalah penting untuk
meningkatkan kualitas sistem website demi mempertahankan konsumen.
Menurut Shin et al. (2013) komunikasi dalam konteks online memegang peran
yang sangat penting karena membantu konsumen mengkomunikasikan persepsi
mereka tentang kualitas layanan kepada orang lain. Jika konsumen mengalami
kesulitan berkomunikasi, mereka mungkin pergi ke berbagai situs ritel atau berhenti
berbelanja. Sangat penting bahwa pengecer online meningkatkan sistem komunikasi
pelanggan terkait dengan layanan online jika mereka ingin meningkatkan kepuasan
pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar