Senin, 31 Mei 2021

Pengaruh Insentif Terhadap Tingkat Retaliasi (skripsi dan tesis)

 Mesmer-Magnus dan Viswesvaran (2005) menemukan korelasi negatif yang kuat antara ancaman pembalasan dan niat whistleblowing. Niat seseorang untuk melaporkan kecurangan akan semakin rendah ketika tingkat retaliasi tinggi, sedangkan niat seseorang untuk melaporkan kecurangan akan semakin tinggi ketika tingkat retaliasi rendah. Penelitian Liyanarachchi dan Newdick (2009) membagi retaliasi menjadi dua tingkatan, yaitu kuat (penalti) dan lemah (afiliasi) (Liyanarachchi and Newdick 2009). Retaliasi dengan tingkatan kuat dapat 19 berupa mutasi kerja atau bahkan yang lebih parah yaitu pemecatan kerja. Retaliasi dengan tingkatan lemah dapat berupa pengucilan atau pemberian tugas kerja yang berlebihan. Seseorang cenderung takut untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi dalam perusahaan ketika tingkat retaliasi kuat. Perusahaan diharapkan dapat meminimalkan retaliasi untuk mendorong niat seseorang melakukan whistleblowing, sehingga diharapkan dapat meningkatkan niat seseorang untuk melaporkan pelanggaran. Insentif moneter telah terbukti efektif dalam meningkatkan jumlah laporan eksternal ke OWB, tetapi secara umum, penelitian sebelumnya memberikan hasil yang beragam untuk efek motivasi ekstrinsik (misalnya, uang) pada perilaku prososial, seperti whistleblowing. Feldman dan Lobel (2010) menyatakan bahwa imbalan moneter adalah motivator yang paling tidak efektif untuk whistleblowing, karena mereka membuat komoditas pelaporan dan menggantikan motivasi ekstrinsik (yaitu, keuntungan pribadi), menghilangkan motivasi intrinsik (misalnya, membantu orang lain), juga dikenal sebagai “crowding motivation” (Berger et al., 2015 dan Brink et al., 2013). Dengan demikian, memahami efek keseluruhan dari insentif moneter adalah penting. Penelitian yang meneliti hubungan antara insentif moneter dan whistleblowing internal, secara khusus, memiliki hasil yang beragam. Berger et al. (2015) menemukan hubungan positif yang signifikan antara insentif keuangan dan pelapor internal. Imbalan secara tunai berhubungan positif dengan pelaporan internal di antara auditor internal (Xu and 20 Ziegenfuss 2008). Namun, efek ini lebih besar untuk auditor internal dengan tingkat penalaran moral yang lebih rendah, dan dapat disimpulkan bahwa efektivitas insentif moneter tergantung pada faktor individu.

Tidak ada komentar: