Senin, 31 Mei 2021

Insentif, Anonimitas, Tingkat Retaliasi, dan Whistleblowing (skripsi dan tesis)

 Retaliasi merupakan suatu ancaman bagi whistleblowing atas perilaku yang dilakukan. Retaliasi merupakan akibat buruk dari whistleblowing. Tingkat retaliasi memiliki pengaruh pada niat seseorang dalam melakukan whistleblowing, sebab individu cenderung takut untuk melaporkan pelanggaran. Sehingga, individu lebih memilih untuk tidak melaporkan daripada melakukan pelaporan yang pada akhirnya akan menerima ancaman dari pihak yang dilaporkan (Putri, 2012). Manajer memiliki tugas dan tanggungjawab untuk memotivasi seluruh karyawan agar melakukan tindakan yang jujur dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Seorang whistleblower tentunya akan merasa aman apabila dalam perusahaan atau organisasi tercipta suasana yang aman dan terlindungi dari adanya tindakan retaliasi. Menurut Maslow’s hierarchy of need theory terdapat lima tingkat kebutuhan dasar manusia, salah satunya adalah kebutuhan keamanan. Sehingga ketika retalisi dalam perusahaan rendah, karyawan tidak merasa takut untuk melaporkan tindak pelanggaran. Penghargan merupakan tindakan untuk memotivasi karyawan agar terdorong untuk melakukan tindakan whistleblowing. Dengan memberikan penghargaan maka dapat memberikan suatu kepuasan tersendiri bagi seorang whistleblower dalam mengungkapkan kecurangan. Menurut reinforcement theory, orang termotivasi untuk melakukan perilaku tertentu karena dikaitkan dengan adanya reward  yang pernah ada atas perilaku tersebut. Reinforcement theory didasarkan atas premis bahwa perilaku manusia digerakkan oleh kebutuhan untuk memperoleh reward dan mengeliminasi sesuatu yang tidak disukai (Klingle dalam Caesar, 2012).

Tidak ada komentar: