Kamis, 05 November 2020

Prinsip – Prinsip Manajemen Risiko (skripsi dan tesis)

Menurut (Leo J.Susilo ,Victof Riwu Kaho ISO 31000:3) memiliki prisip manajemen risiko sebagai berikut : a. Manajemen risiko melindungi dan menciptakan nilai tambah Manajemen risiko memberikan kontribusi melalui peningkatan kemungkinan pencapaian sasaran perusahaan secara nyata. Selaian itu, juga memberikan perbaikan dalam aspek keselamatan, kesehatan kerja, kepatuhan uterhadap peraturan perundang-undangan, perlindungan lingkungan hidup, persepsi publik, kualitas produk, reputasi, corporate governance, efisiensi operasi dan lain-lain. b. Manajemen risiko adalah bagian terpadu dari proses organisasi Manajemen risiko merupakan bagaian dari tanggung jawab manajemen dan merupakan bagian tidak terpisah dari proses organisasi,proyek, dan  manajemen perubahan. Manajemen risiko bukanlah suatu aktivitas yang berdiri sendiri dan terpisah dari kegiatan serta proses organisasi dalam mencapai sasaran. c. Manajemen risiko adalah bagian dari proses pengambilan keputusan Manajemen risiko membantu para pengambil keputusan untuk mengambil keputusan atas dasar pilihan-pilihan yang tersedia dengan informasi yang selengkap mungkin. d. Manajemen risiko secara khusus menangani aspek ketidakpastian Manajemen risiko secara khusus menangani aspek ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan. Manajemen memperkirakan bagaimana sifat ketidakpastian dan bagaimanakah hal tersebut harus ditangani. e. Manajemen risiko bersifat sistematik, terstruktur, dan tepat waktu Sifat sistematik, terstuktur dan tepat waktu digunakan dalam pendekatan manajemen risiko inilah yang memberikan kontribusi terhadap efisiensi dan konsistensi manajemen risiko. Dengan dimikian, hasilnya dapat dibandingkan dengan memberikan hasil serta perbaikan. f. Manajemen risiko berdasarkan pada informasi terbaik yang tersedia Pengalaman, observasi, perkiraan, penilaian ahli dan data lain yang tersedia. Akan tetapi harus disadari bahwa semua informasi ini mempunyai keterbatasan yang harus dipertimbangkan dalam porses pengambilan keputusan, baik dalam membuat model risiko maupun perbedaan pendapat yang mungkin terjadi di antara para ahli. g. Manajemen risiko adalah khas untuk penggunanya (tailored) Manajemen risiko harus diselaraskan dengan konteks internal dan ekternal organisasi, serta sasaran organisasi dan profil risiko yang dihadapi organisasi tersebut. h. Manajemen risiko mempertimbangkan faktor manusia dan budaya Penerapan manajemen risiko haruslah mengenali kapabilatas organisasi persepsi dan tujuan masing-masing individu di dalam serta di luar organisasi, khususnya yang menunjang atau menghambat pencapaian organisasi. i. Manajemen risiko harus transparan dan inklusif Untuk memastikan bahwa manajemen risiko tetap relavan dan terkini, para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan di setiap tingkatan organisasi harus dilibatkan secara efektif. Keterlibatan ini juga harus memungkinkan para pemangku kepentingan terwakili dengan baik dan mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pendapat serta kepentingannya, terutama dalam merumuskan kriteria risiko. j. Majemen risiko bersifat dinamis, berulang, dan tanggap tehadap perubahan Ketika terjadi peristiwa baru, baik di dalam maupun di luar organisasi, konteks manajemen risiko dan pemahaman yang ada juga mengalami perubahan. Manajemen risiko senantiasa memerhatikan, merasakan, dan tanggap terhadap perubahan. k. Manajemen risiko harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan organisasi secara berlanjut Manjemen organisasi harus senantiasa mengembangkan dan menerapkan perbaikan strategi manajemen risiko serta meningkatkan kematangan pelaksanaan manajemen risiko, sejalan dengan aspek lain dari organisasi

Tidak ada komentar: