Fungsi Pengujian :
Hampir sama dengan Uji Fisher, yaitu untuk menguji perbedaan proporsi dua buah
populasi berdasarkan proporsi dua sampel yang tidak berpasangan. Kelebihan Uji χ
2
bisa
dipakai untuk dua atau lebih kategori. Uji χ
2
sebaiknya digunakan jika n > 40. Untuk 20 < n
< 40 dengan frekuensi kategori-kategorinya (Oij ≥ 5) bisa digunakan Uji χ
2
, namun jika ada
salah satu frekuensi < 5 Uji χ
2
tidak boleh digunakan. Untuk n < 20 pilihlah Uji Fisher.
Persyaratan Data :
Dapat digunakan untuk data berskala nominal dengan dua atau lebih dari dua kategori.
Prosedur Pengujian :
1. Buat Tabel Silang (k x r), k adalah kolom = 2 dan r adalah baris ≥ 2. Kolom dipakai
untuk dua pasangan sampel yang tidak berpasangan, sedangkan baris disediakan untuk
berbagai kategori.
2. Masukan frekuensi-frekuensi hasil pengamatan (Oij) ke dalam Tabel.
3. Hitung dan masukan ke dalam Tabel, frekuensi-frekuensi yang diharapkan (Eij) yang
dihitung dengan cara mengalikan jumlah baris dan jumlah kolom pada posisi Eij
kemudian membaginya dengan total frekuensi (N).
4. Hitung harga χ
2 memakai rumus (5.2).
5. Untuk k=2 dan r=2, hitung dengan rumus (5.3). Pengertian dari notasi yang ada dalam
rumus ini. . Gunakan Tabel C (Siegel, 1997). Tentukan probabilitas (p) yang dikaitkan dengan
terjadinya suatu harga sebesar χ
2
pada db = (r-1)(k-1). Harga-harga p tersebut dipakai
untuk pengujian dua sisi, sedangkan untuk melakukan pengujian satu sisi harga p = ½
pTabel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar