Dari penjelasan Theory of Reasoned Action (TRA), dapat dilihat bahwa ada dua hal yang
mempengaruhi niat perempuan dalam memilih. Pertama, sikapnya terhadap seorang
calon, serta kedua, norma subjektifnya terhadap calon tersebut. Kedua hal tersebut
ditentukan oleh keyakinan berperilaku (behavior beliefs) dan keyakinan normatif
(normative beliefs). Keyakinan berperilaku adalah keyakinan perempuan terhadap
Hal | 3
tindakan yang akan diambilnya terkait dengan seorang calon, sedangkan keyakinan
normatif adalah keyakinan perempuan terkait persepsinya terhadap lingkungan sosial jika
dia melakukan tindakan tersebut. Secara sederhana, keyakinan berperilaku bisa diartikan
sebagai faktor personal atas tindakan yang akan diambil oleh pemilih perempuan,
sementara keyakinan normatif dapat diartikan sebagai tekanan sosial atas tindakan yang
akan diambil oleh pemilih perempuan.
Sikap berperilaku didefinisikan sebagai penilaian menyeluruh seseorang atas dampak dari
sebuah tindakan yang akan dilakukan (Zhang, 2007) atau pendirian (keyakinan) dan
perasaan seseorang terhadap sebuah tindakan tertentu (Ramayah et al, 2004). Dengan
demikian, sikap berperilaku dapat diartikan sebagai hasil evaluasi menyeluruh dari
sebuah tindakan yang akan dilakukan, serta membentuk pendirian (keyakinan) seseorang
terhadap tindakan yang akan diambilnya. Artinya, semakin kuat hasil evaluasi tersebut,
maka semakin kuat niat seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Menurut TRA,
semakin kuat sikap berperilaku seseorang terhadap sesuatu akan mengakibatkan orang
tersebut berniat melakukan hal yang disikapinya tersebut. Dalam hal ini, semakin kuat
sikap berperilaku pemilih perempuan terhadap seorang calon, maka semakin kuat niatnya
untuk memilih calon tersebut. Sebagai tambahan, dukungan empiris dari hubungan ini
misalnya ditunjukkan oleh Zhang (2007) yang menunjukkan bahwa sikap berperilaku
berpengaruh positif pada niat untuk memilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar