Kamis, 24 September 2020

Resiko dan Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Inovasi (skripsi dan tesis)

Proses Penerapan inovasi proses memang menjanjikan perubahan secara drastis pada organisasi perusahaan dan proses bisnis. Jika inovasi proses berhasil maka perusahaan akan bisa meningkatkan kinerja organisasi dan karyawannya (Davidson, 1993). Tetapi sebaliknya, jika upaya inovasi proses mengalami kegagalan maka resiko yang dialami perusahaan akan timbul. Menurut Clemons (1995) dalam Ellitan (2009:73) berbagai resiko yang mungkin dialami oleh perusahaan antara lain: 1. Resiko teknis (technical risk) yaitu resiko yang terjadi karena terbatasnya kapabilitas teknologi yang digunakan organisasi dalam proses inovasinya. 2. Resiko finansial (financial risk) terjadi proyek inovasi proses tidak berjalan sesuai dengan rencana atau jika tidak selesai tepat pada waktunya dan tidak sesuai dengan rencana atau jika tidak selesai  tepat pada waktunya dan tidak sesuai dengan biaya yang dianggarkan. 3. Resiko politis (political risk) yaitu terjadinya resitance to change terhadap proyek-proyek inovasi proses. 4. Resiko fungsional (functional risk) merupakan kesalahan disainer sistem dalam memahami kebutuhan organisasi dan kurangnya keterampilan dan pengetahuan pelaksana sehingga mengakibatkan kapabilitas sistem yang dirancang tidak tepat. 5. Resiko proyek (project risk) adalah risiko yang bisa terjadi jika peesonel pemroses data tidak memahami dan tidak familiar terhadap teknologi baru sehingga menimbulkan masalah-masalah yang kompleks. Menurut Ellitan (2009:74) terdapat empat faktor utama penyebab kegagalan inovasi proses antara lain: 1. Menolak untuk berubah (resistance to change) Resistance to change merupakan masalah utama inovasi proses yang bisa terjadi karena inovasi proses tidak hanya terkait dengan teknologi tetapi juga berpengaruh terhadap lingkungan, perilaku, nilai-nilai, dan budaya organisasi terlebih jika dilakukan rightsizing. Di samping itu, resistance to change juga dipicu oleh tidak adanya visi, dan lingkungan operasi, dan lingkungan bisnis radikal. 2. Kurangnya komitmen manajemen (lack of management commitment) Komitmen manajemen sangat diperlukan dalam melakukan inovasi proses dan akan mengahadapi kemungkinan kegagalan yang sangat besar tanpa adanya komitmen penuh pucuk pimpinan dalam arti mereka harus memahami bagaimana peran pimpinan dalam suatu organisasi yang sedang mengalami perubahan radikal dan membangun konsensus semua jenjang hirarki. 3. Sistem informasi yang kurang memadai Ellitan (2009) mengemukakan bahwa sebagian besar perusahaan yang gagal dalam proyek inovasi proses disebabkan oleh adanya sistem informasi yang kurang memadai dan tidak menempatkan sistem informasi sebagai mitra kerja yang benar (true partner). 4. Kurangnya keluasan (breadth) dan kedalaman (depth) analisis terhadap faktor-faktor kritis inovasi proses Kurangnya keluasan dan kedangkalan dalam mengidentifikasi faktor-faktor kritis inovasi proses menyebabkan kegagalan dalam proyek inovasi proses. Yang dimaksud keluasan disini meliputi aktivitas-aktivitas yang perlu dilakukan manajer untuk mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang akan dan sedang didesain kembali untuk menciptakan nilai dalam unit bisnis dan organisasi secara keseluruhan. Untuk kedalaman menyangkut identifikasi seberapa besar unsur-unsur peran, tanggung jawab, pengukuran dan 47 intensif, struktur organisasi, teknologi informasi, nilai-nilai bersama dan skill keberhasilan inovasi proses

Tidak ada komentar: