Biaya proses lingkungan mungkin mengungkapkan kebutuhan untuk
memberbaiki proses produksi perusahaan. Penatagunaan proses produksi adalah
praktik perancangan pembuatan, pemeliharaan dan proses daur ulang untuk
meminmalkan dampak lingkungan yang merugikan. Penilaian siklus hidup
adalah sarana untuk meningkatkan pembenahan proses produksi (Hansen dan
Mowen, 2005:788). Penilaian siklus hidup mengindetifikasi konsekuansi yang timbul untuk lingkungan dari suatu produk sepanjang hidupnya dan kemudian
mencari peluang untuk mendapatkan perbaikan lingkungan. Penilaian biaya
siklus hidup membebankan biaya dan keuntungan pada pengaruh lingkungan dan
perbaikan (Hansen dan Mowen, 2005:81)
Sudut pandang siklus hidup yang diadopsi menggabungkan pemasok,
produsen dan sudut pandang pelanggan pelanggan. Keterkaitan internal dan
eksternal organisasi dianggap penting dalam menilai konsekuensi lingkungan
dari produk yang berbeda, desain produk dan desain proses. Jika sistem akuntansi
biaya akann berperan dalam penilaian siklus hidup, maka langkah yang paling
terlihat adalah menilai dan menetapkan biaya lingkungan yang disebabkan oleh
produsen di setiap tahapan siklus hidup (Hansen dan Mowen , 2005:789). Hal ini
memungkinkan manajer untuk membandingkan efek ekonomi dari inovasi
perusahaan.
Menurut Ikhsan (2009:65) berpendapat:
“Pengaruh aktivitas akuntansi manajemen lingkungan dapat
meningkatkan kegunaan keputusan manajemen lingkungan, tapi bagi
semua aktivitas manajemen, antara lain:
1. Produk dan proses perancangan
2. Pengendalian harga dan alokasi pembebanan
3. Penganggara investasi
4. Pembelian
5. Jaringan penawaran manajemen
6. Penetapan harga produk
7. Evaluasi kinerja.”
Adanya keterbatasan sistem akuntansi manajemen konvensional dan
praktiknya membuat lebih sulit untuk secara efektif mengumpulkan dan
mengavaluasi data terkait dengan lingkungan (Ikhsan, 2009:72). Sehingga kunci
utama dalam akuntansi manajemen lingkungan perusahaan menurut Ikhsan
(2009:52) adalah
32
1. “akuntansi manajemen lingkungan terpusat pada biaya-biaya internal
perusahaan, akuntansi manajemen lingkungan tidak termasuk biaya,
biaya eksternal individu, masyarakat, atau lingkungan di mana suatu
perusahaan tidak menurut dan bertanggung jawab secara hukum.
2. Akuntansi manajemen lingkungan menempatkan penekanan tertentu
pada akuntansi untuk biaya-biaya lingkungan.
3. Akuntansi manajemen lingkungan meliputi tidak hanya lingkungan
dan informasi biaya lain, informasi juga menjelaskan tentang arus
dan ketentuan-ketentuan fisik dari bahan-bahan energi.
4. Informasi akuntansi manajemen lingkungan dapat digunakan pada
kebanyakan jenis-jenis dari aktivitas manajemen atau pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi, terutama sekali bermanfaat dalam
aktivitas manajemen lingkungan yang proaktif.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar