Rabu, 23 September 2020

Metode Pemetaan Fungsi Waktu (skripsi dan tesis)

 Dalam mempertimbangkan untuk menganalisis desain proses, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan sewaktu melakukan analisis dan desain proses seperti manfaat proses yang diajukan mampu atau tidak untuk menghilangkan langkah-langkah yang tidak memberi nilai tambah. Untuk menangani kompleksitas desain dan lakukan desain ulang terhadap proses dapat dilakukan dengan bantuan sejumlah alat. Salah satunya adalah pemetaan fungsi waktu (Heizer dan Render, 2009). Dalam proses pasti terdiri dari berbagai aktivitas yang harus dilakukan, tersusun dari input hingga menjadi output. Permasalahan dapat terjadi di beberapa aktivitas atau bahkan dapat terjadi di seluruh aktivitasnya. Perusahaan harus menemukan aktivitas yang bermasalah dan mencarikan solusi atas permasalahan yang terjadi. Maka dari itu, pemetaan fungsi waktu dapat dilakukan dalam hal ini. Dengan pemetaan fungsi waktu (time-function mapping) membantu untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan seperti langkah tambahan, pengulangan, dan keterlambatan yang tidak perlu. Pemetaan fungsi waktu terdiri dari dua diagram, yaitu diagram waktu dasar dan diagram waktu target. Diagram waktu dasar merupakan proses atau aktivitas yang dilakukan sebelum melakukan penghematan waktu. Pemetaan waktu target merupakan proses yang dilakukan dalam produksi setelah dilakukannya penghematan (Heizer dan Render, 2009)
Pemetaan fungsi waktu pada umumnya adalah untuk menghilangkan pemborosan. Pemborosan (waste) dapat didefinisikan sebagai segala aktivitas kerja yang tidak memberi nilai tambah dalam proses transformasi input menjadi output. Terdapat tujuh pemborosan (waste) yang dikenal dalam dunia industri dan ikut mempengaruhi biaya produksi. Ketujuh jenis pemborosan tersebut yang dirumuskan oleh Mr. Taiichi Ohno (2009) yaitu : a. Produksi yang berlebih (Overproduction) Overproduction (produksi berlebih) adalah memproduksi melebihi dari yang dibutuhkan, overproduction merupakan waste yang memberi dampak paling serius. Memproduksi sesuatu lebih awal dan dalam jumlah yang lebih besar dari pada yang dibutuhkan merupakan overproduction. b. Menunggu (waiting) Waiting (menunggu) adalah semua hal yang membuat aktivitas terhenti, baik pada mesin maupun pekerja sehingga menimbulkan pemborosan. Dapat berupa proses menunggu kedatangan material, informasi, peralatan dan perlengkapan sedangkan Pekerja hanya mengamati mesin yang sedang berjalan, atau material yang keluar dari satu proses dan tidak langsung dikerjakan di proses selanjutnya. c. Transportasi yang berlebih (Transportation) 13 Transportasi adalah perpindahan produk antar proses merupakan kegiatan yang tidak menambah nilai dapat berupa pemborosan waktu karena jarak gudang atau bahan baku dari mesin satu ke mesin lainya. d. Proses yang berlebih (Overprocessing) Overprocessing (proses yang tidak tepat) adalah melakukan proses atau aktivitas yang tidak perlu dan tidak memberi nilai tambah pada produk hanya menambah biaya dan waktu produksi. e. Persedian yang tidak perlu ( Unnecessary inventory) Inventory adalah simpanan cadangan yang berlebih. Inventory dapat berupa bahan baku, work in process, dan produk jadi yang berlebih, adanya inventory berlebih membutuhkan perlakuan ekstra yang seharusnya bisa diminimalkan, seperti lokasi penyimpanan, administrasi, dan biaya. Dampak lain dari inventory adalah meningkatnya lead time. f. Gerakan yang tidak perlu (Unnecessary motion) Unnecessary Motion adalah dapat berupa gerakan-gerakan yang berlebih atau tidak diperlukan. Dengan kata lain operator mesin tidak memberi nilai tambah kepada produk. g. Produk cacat (Defect) Defect (produk cacat) adalah hasil produksi yang tidak sesuai dengan harapan, adanya proses pengerjaan ulang (rework) dan klaim dari pelanggan. Ini merupakan pemborosan, karena perusahaan harus 14 mengeluarkan biaya, material, tenaga dan waktu ekstra untuk memperbaiki atau membuat produk pengganti. Pemborosan di atas adalah berbagai permasalahan yang dapat terjadi di dalam suatu aktivitas sehingga menjadikan suatu aktivitas terlambat. Dapat disimpulkan bahwa pemetaan fungsi waktu berfungsi untuk mengidentifikasikan berbagai aktivitas aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan dan menilai apakah suatu aktivitas terjadi permasalahan atau tidak. 

Tidak ada komentar: