Dalam mempertimbangkan untuk menganalisis desain proses, ada
beberapa hal yang menjadi pertimbangan sewaktu melakukan analisis dan desain
proses seperti manfaat proses yang diajukan mampu atau tidak untuk
menghilangkan langkah-langkah yang tidak memberi nilai tambah. Untuk
menangani kompleksitas desain dan lakukan desain ulang terhadap proses dapat
dilakukan dengan bantuan sejumlah alat. Salah satunya adalah pemetaan fungsi
waktu (Heizer dan Render, 2009).
Dalam proses pasti terdiri dari berbagai aktivitas yang harus dilakukan,
tersusun dari input hingga menjadi output. Permasalahan dapat terjadi di
beberapa aktivitas atau bahkan dapat terjadi di seluruh aktivitasnya. Perusahaan
harus menemukan aktivitas yang bermasalah dan mencarikan solusi atas
permasalahan yang terjadi. Maka dari itu, pemetaan fungsi waktu dapat
dilakukan dalam hal ini.
Dengan pemetaan fungsi waktu (time-function mapping) membantu
untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan seperti langkah
tambahan, pengulangan, dan keterlambatan yang tidak perlu. Pemetaan fungsi waktu terdiri dari dua diagram, yaitu diagram waktu dasar dan diagram waktu
target.
Diagram waktu dasar merupakan proses atau aktivitas yang dilakukan
sebelum melakukan penghematan waktu. Pemetaan waktu target merupakan
proses yang dilakukan dalam produksi setelah dilakukannya penghematan
(Heizer dan Render, 2009)
Pemetaan fungsi waktu pada umumnya adalah untuk menghilangkan
pemborosan. Pemborosan (waste) dapat didefinisikan sebagai segala aktivitas
kerja yang tidak memberi nilai tambah dalam proses transformasi input menjadi
output. Terdapat tujuh pemborosan (waste) yang dikenal dalam dunia industri
dan ikut mempengaruhi biaya produksi. Ketujuh jenis pemborosan tersebut yang
dirumuskan oleh Mr. Taiichi Ohno (2009) yaitu :
a. Produksi yang berlebih (Overproduction)
Overproduction (produksi berlebih) adalah memproduksi melebihi
dari yang dibutuhkan, overproduction merupakan waste yang
memberi dampak paling serius. Memproduksi sesuatu lebih awal dan
dalam jumlah yang lebih besar dari pada yang dibutuhkan merupakan
overproduction.
b. Menunggu (waiting)
Waiting (menunggu) adalah semua hal yang membuat aktivitas
terhenti, baik pada mesin maupun pekerja sehingga menimbulkan
pemborosan. Dapat berupa proses menunggu kedatangan material,
informasi, peralatan dan perlengkapan sedangkan Pekerja hanya
mengamati mesin yang sedang berjalan, atau material yang keluar
dari satu proses dan tidak langsung dikerjakan di proses selanjutnya.
c. Transportasi yang berlebih (Transportation)
13
Transportasi adalah perpindahan produk antar proses merupakan
kegiatan yang tidak menambah nilai dapat berupa pemborosan waktu
karena jarak gudang atau bahan baku dari mesin satu ke mesin lainya.
d. Proses yang berlebih (Overprocessing)
Overprocessing (proses yang tidak tepat) adalah melakukan proses
atau aktivitas yang tidak perlu dan tidak memberi nilai tambah pada
produk hanya menambah biaya dan waktu produksi.
e. Persedian yang tidak perlu ( Unnecessary inventory)
Inventory adalah simpanan cadangan yang berlebih. Inventory dapat
berupa bahan baku, work in process, dan produk jadi yang berlebih,
adanya inventory berlebih membutuhkan perlakuan ekstra yang
seharusnya bisa diminimalkan, seperti lokasi penyimpanan,
administrasi, dan biaya. Dampak lain dari inventory adalah
meningkatnya lead time.
f. Gerakan yang tidak perlu (Unnecessary motion)
Unnecessary Motion adalah dapat berupa gerakan-gerakan yang
berlebih atau tidak diperlukan. Dengan kata lain operator mesin tidak
memberi nilai tambah kepada produk.
g. Produk cacat (Defect)
Defect (produk cacat) adalah hasil produksi yang tidak sesuai dengan
harapan, adanya proses pengerjaan ulang (rework) dan klaim dari
pelanggan. Ini merupakan pemborosan, karena perusahaan harus
14
mengeluarkan biaya, material, tenaga dan waktu ekstra untuk
memperbaiki atau membuat produk pengganti.
Pemborosan di atas adalah berbagai permasalahan yang dapat terjadi di
dalam suatu aktivitas sehingga menjadikan suatu aktivitas terlambat. Dapat
disimpulkan bahwa pemetaan fungsi waktu berfungsi untuk mengidentifikasikan
berbagai aktivitas aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan dan menilai apakah
suatu aktivitas terjadi permasalahan atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar