Senin, 07 September 2020

Definisi dan Jenis Persediaan (skripsi dan tesis)

 Pengendalian persediaan merupakan salah satu aspek utama dan kritis untuk mencapai kesuksesan sebuah perusahaan. Persediaan adalah sumberdaya menganggur (idle resource) yang menunggu proses lebih lanjut berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga (Nasution, 2003). Persediaan didefinisikan sebagai barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang. Persediaan dapat berbentuk bahan baku yang disimpan untuk diproses, komponen yang diproses, bahan dalam proses (work in process) pada proses manufaktur, dan barang jadi yang disimpan untuk dijual (Kusuma, 2001). 6 Inventory adalah persediaan barang fisik yang berada pada lokasi tertentu pada waktu tertentu. Persediaan dibutuhkan karena permintaan penawaran terkadang tidak sesuai disebabkan alasan fisik dan ekonomi (Narasimhan, W, & Billington, 1995). Permintaan sebuah produk tinggi atau rendah dipengaruhi oleh berbagai macam kondisi misalnya inflasi-deflasi, musim ataupun dari pihak produsen sendiri karena pemberian diskon besar-besaran. permintaan akan menurun ketika terjadinya inflasi yang mengakibatkan produk-produk di pasaran mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, permintaan meningkat ketika produk di pasaran mengalami penurunan harga. Contoh lainnya permintaan kebutuhan sekolah seperti tas, seragam dan buku tulis akan meningkat ketika memasuki tahun ajaran baru. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah barang yang disimpan baik berupa bahan baku, work in process, maupun produk jadi dengan tujuan untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan sehingga tidak bisa memenuhi kepuasan pelanggan. Namun disisi lain, persediaan yang berlebihan juga tidak diharapkan terjadi karena akan meningkatkan biaya operasional perusahaan akibat biaya simpan yang terus bertambah dari waktu ke waktu. Keberadaan persediaan disatu sisi di anggap sebagai pemborosan (waste) sehingga dapat dikatakan sebagai beban (liability) yang harus dihilangkan, tetapi disisi lain juga dianggap sebagai kekayaan atau aset yang sangat diperlukan untuk menjamin kelancaran pemenuhan permintaan (Prasetyo, Nugroho, & Pujiarti, 2006). 
Dalam sistem manufaktur, persediaan dapat dibagi atas beberapa jenis atau klasifikasi, diantaranya sebagai berikut (Indrajit & Djokopranoto, 2003):
1. Bahan baku (raw material) adalah bahan mentah yang belum diolah, yang akan diolah menjadi barang jadi, sebagai hasil utama dari perusahaan yang bersangkutan. 
2. Barang setengah jadi (semi finished products) adalah hasil olahan bahan mentah sebelum menjadi barang jadi, yang sebagian akan diolah lebih lanjut menjadi barang jadi dan sebagian kadang-kadang dijual apa adanya untuk menjadi bahan baku perusahaan lain. 
 3. Barang jadi (finished products) adalah barang yang sudah selesai diolah dan merupakan hasil utama perusahaan yang bersangkutan serta siap untuk dipasarkan. 4. Barang umum dan suku cadang (general materials and spare parts) adalah segala jenis barang dan suku cadang yang digunakan untuk operasional perusahaan. Barang ini juga biasa disebut barang pemeliharaan, perbaikan, dan oparasi atau MRO materials (maintenance, repair and operation). 5. Barang utnuk proyek (work in progress) adalah barang-barang yang ditumpuk menunggu pemasangan dalam suatu proyek baru. 6. Barang dagangan (commodities) adalah barang yang dibeli sudah berupa produk jadi dan disimpan di gudang untuk menunggu penjualan kembali dengan keuntungan tertentu

Tidak ada komentar: