Browsing atau surfing yaitu kegiatan “berselancar” di internet. Konsumen
lebih banyak mengalokasikan waktu mereka untuk browsing sehingga dapat
meningkatkan jumlah pembelian mereka (Iyer, 1989 dalam Gültekin dan Özer, 2012).
Selain itu, waktu yang digunakan untuk browsing juga meningkatkan jumlah
eksposur. Jika periode eksposur meningkat, maka dapat meningkatkan rangsangan
belanja dan konsumen mungkin merasa betapa mereka membutuhkan produk tertentu
(Jarboe dan McDaniel, 1987 dalam Gültekin dan Özer, 2012). Menurut Tauber, 1972
dalam Gültekin dan Özer, 2012 variabel browsing dapat diukur dengan beberapa
indikator yakni: 1) adanya diferensiasi atau perbedaan dengan toko secara fisik, 2)
adanya stimulasi sensorik, dan 3) adanya interaksi sosial.
Kegiatan browsing sebagai tahap awal dalam proses pembelian impuls
memiliki beberapa pengertian dari sejumlah penelitian terdahulu. Kegiatan browsing
dapat dianggap sebagai cara mendapatkan informasi yang akan di gunakan pada saat
kunjungan pada pusat perbelanjaan, cara memperoleh informasi untuk pembelian
tersembunyi/tidak jelas, sebuah perbandingan langsung dari harga. Browsing atau
surfing yaitu kegiatan “berselancar” diinternet. Kegiatan ini dapat dianalogikan
layaknya berjalan-jalan di mal sambil melihat ke toko-toko tanpa membeli apapun
(Taslim dan Septianna,2011). Menurut Bloch et al, “browsing is an in-store
inspection of aproduct for information and/or recreation without intention to buy”
yang diartikan adalah sebuah pengamatan atau pemeriksaan sebuah produk dalam sebuah toko dalam mendapatakan informasi dan atau hiburan tanpa adanya sebuah
niat untuk membeli. Kegiatan browsing dapat dianggap sebagai: cara mendapatkan
informasi yang akan digunakan pada saat kunjungan pada pusat perbelanjaan, cara
memperoleh informasi untuk pembelian tersembunyi atau tidak jelas, sebuah
perbandingan langsung dari harga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar