Menurut
Engel dan Blackwell dalam Suwarman (2003), Perilaku terencana sepenuhnya: individu dalam hal ini
telah menentukan pilihan produk, jauh
hari memberikan keputusan dilakukan. Biasaya keputusan ini merupakan sebuah
proses yang ketertlibataninividu yang luas dan tinggi. Sedangkan Perilaku yang separuh terencana: individu dalam hal
ini berencana memilih produk namun tidak tahu merek apa yang dipilihnya. Sampai
pada saat ia memperoleh informasi lengkap dari pramuniaga atau display di
swalayan hingga ia memutuskan untuk membelinya. Perilaku terencana adalah perilaku pembelian dimana
keputusan tentang item yang akan dibeli telah diambil sebelum konsumen masuk ke
dalam toko, (Dony, 2007). Perilaku
terencana adalah aktifitas yang terjadi karena ada masalah dan sudah
muncul niat untuk membeli sebelum pembelian tersebut terjadi. (Levy, 2004).
Perbedaan
pemrosesan informasi mempunyai arti penting bagi pemasar dalam menentukan
strategi pemasarannya. Apabila sebagian besar individu melakukan pembelian
secara terencana, manager marketing akan lebih baik melakukan promosi diluar
toko seperti memuat iklan di koran atau mengirim brosur ke rumah pelanggan.
Perilaku yang direncanakan sepenuhnya yaitu
jika individu telah menentukan pilihan produk dan mereka jauh sebelum pembelian
dilakukan, maka ini termasuk pembelian yang direncanakan sepenuhnya. Pembelian
yang terencana sepenuhnya biasanya adalah hasil dari proses keputusan yang
diperluas atau keterlibatan yang tinggi. Perilaku yang direncanakan sebagian yaitu individu
sering kali sudah mengetahui ingin membeli suatu produk sebelum masuk ke swalayan, namun mungkin ia tidak tahu merek
yang akan dibelinya sampai ia bisa memperoleh informasi yang lengkap dari
pramuniaga atau display di swalayan. Ketika ia sudah tahu produk yang ingin
dibeli sebelumnya dan memutuskan merek dari produk tersebut di toko, maka ini
termasuk pembelian yang separuh terencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar