Perubahan pada organisasi tidaklah semudah membalikan telapak tangan,
terlebih lagi bila perubahan dilakukan tanpa visi dan misi yang jelas, hanya akan
menyebabkan penolakan terhadap perubahan itu sendiri. Kebanyakan orang memandang
bahwa perubahan hanya akan menimbulkan ketidakstabilan dan kerusakan organisasi,
membuang sumberdaya dan merugikan orang-orang yang terkena dampak perubahan.
Perampingan struktur organisasi adalah salah satu contohnya, banyak pekerja yang
mengalami pemutusan hubungan kerja dan pekerja lainnya selalu dilingkupi rasa
ketakutan menjadi korban selanjutnya. Proses perubahan yang dilakukan organisasi
biasanya menghasilkan pihak-pihak yang menolak (rejecting to change), mendukung
dan mendorong (proactive to change) atau hanya sekedar menunggu (waiting for
change) dari dampak perubahan tersebut. Salah satu penyebab terjadinya penolakan
perubahan adalah ketidaksamaan pandangan antara pemimpin dan bawahan (Strebel,
1996). Pimpinan organisasi merupakan pengendali utama proses perubahan sehingga
harus memiliki visi dan misi yang jelas. Namun, visi dan mist saja tidak cukup.
Pemimpin harus melakukan sosialisasi kepada bawahannya. Penolakan terhadap
perubahan dari bawahan karena tidak adanya kesamaan pandangan ini merupakan
penyebab utama tidak efektifnya proses perubahan.
Penolakan terhadap perubahan tidak hanya datang dari bawahan saja, tetapi juga
dari manajemen tingkat atas atau pimpinan organisasi sekalipun. Hal ini disebabkan
karena mereka terjebak dalam rutinitas pekerjaan dan merasa sudah sampai pada puncak
kesuksesan. Pekerjaan yang dilakukan secara rutin akan membangun sikap pembelaan
terhadap status quo dan cenderung untuk menolak perubahan. Keadaan ini semakin
parah bila sudah menjadi budaya organisasi. Orang-orang yang terlibat di dalamnya
tidak akan sadar bahwa perubahan Iingkungan eksternal menuntut mereka untuk segera
keluar dari rutinitas pekerjaan. Disinilah peran orang-orang yang sadar tentang
perubahan atau pihak -pihak yang mendorong perubahan organisasi bermain. Mereka
harus memunjukan data dan fakta bahwa perubahan merupakan suatu keharusan bagi
sebuah organisasi seiring dengan semakin dinamisnya lingkungan ekstemal. Organisasi
harus memberikan dukungan pada pihak-pihak yang proactive to change sebagai
sumberdaya perubahan organisasi dan menangani pihak-pihak yang menolak perubahan
dengan bijaksana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar