Daya dukung wilayah (carrying capacity) adalah daya tampung
maksimum lingkungan untuk diberdayakan oleh manusia. Dengan kata lain
populasi yang dapat didukung dengan tak terbatas oleh suatu ekosistem tanpa
merusak ekosistem itu. Daya dukung juga dapat didefinisikan sebagai tingkat
maksimal hasil sumber daya terhadap beban maksimum yang dapat didukung
dengan tak terbatas tanpa semakin merusak produktivitas wilayah tersebut sebagai
bagian integritas fungsional ekosistem yang relevan. Fungsi beban manusia tidak
hanya pada jumlah populasi akan tetapi juga konsumsi perkapita serta lebih jauh
lagi adalah faktor berkembangnya perdagangan dan industri secara cepat. Satu hal
yang perlu dicatat, bahwa adanya inovasi teknologi tidak meningkatkan daya
dukung wilayah akan tetapi berperan dalam meningkatkan efisiensi penggunaan
sumber daya alam.
Analisis daya dukung (carrying capacity ratio) merupakan suatu alat
perencanaan pembangunan yang memberikan gambaran hubungan antara
penduduk, penggunaan lahan dan lingkungan. Dari semua hal tersebut, analisis
daya dukung dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam menilai tingkat kemampuan lahan dalam mendukung segala aktifitas manusia yang ada di wilayah
yang bersangkutan. Informasi yang diperoleh dari hasil analisis daya dukung
secara umum akan menyangkut masalah kemampuan (daya dukung) yang dimiliki
oleh suatu daerah dalam mendukung proses pembangunan dan pengembangan
daerah itu, dengan melihat perbandingan antara jumlah lahan yang dimiliki dan
jumlah penduduk yang ada. Produktivitas lahan, komposisi penggunaan lahan,
permintaan per kapita, dan harga produk agrikultur, semua dipertimbangkan untuk
mempengaruhi daya dukung dan digunakan sebagai parameter masukan model
tersebut.
Konsep yang digunakan untuk memahami ambang batas kritis dayadukung ini adalah adanya asumsi bahwa pada suatu jumlah populasi yang terbatas
yang dapat didukung tanpa menurunkan derajat lingkungan yang alami sehingga
ekosistem dapat terpelihara. Secara khusus, kemampuan daya dukung pada sektor
pertanian diperoleh dari perbandingan antara lahan yang tersedia dan jumlah
petani. Sehingga data yang perlu diketahui adalah data luas lahan rata-rata yang
dibutuhkan per keluarga, potensi lahan yang tersedia dan penggunaan lahan untuk
kegiatan non pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar