Sabtu, 18 April 2020

Perkembangan Konsep Diri (skripsi dan tesis)

Menurut pemikiran Erikson dalam Djaali (2007:130) ada lima tahap pembentukan konsep diri pada perkembangan seseorang :
 a. Pada usia 1,5 – 2 tahun disebut sense of trust. Melalui hubungan dengan orang tuanya anak akan mendapat kesan dasar apakah orang tuanya merupakan pihak yang dapat dipercaya atau tidak. Apabila ia yakin dan merasa bahwa orang tuanya dapat memberi perlindungan dan rasa aman bagi dirinya pada diri anak akan timbul rasa percaya terhadap orang dewasa, yang nantinya akan berkembang menjadi berbagai perasaan yang sifatnya positif. 
b. Pada usia 2 – 4 tahun disebut sense of anatomy. Yang terutama berkembang pesat pada usia ini adalah kemampuan motorik dan berbahasa, yang keduanya memungkinkan anak menjadi lebih mandiri (autonomy). Apabila anak diberi kesempatan untuk melakukan segala sesuatu menurut kemampuannya maka kemandirian anak akan terbentuk. 
c. Pada usia 4 – 7 tahun disebut sense of initiative. Pada usia ini anak selalu menunjukkan perasaan ingin tahu dan mencoba-coba. Apabila anak terlalu sering mendapat hukuman karena perbuatan tertentu yang didorong oleh perasaan ingin tahu, maka keberanian anak untuk mengambil inisiatif akan berkurang. 
d. Pada usia 7 – 12 tahun disebut sense of industry. Masa anak ingin membuktikan keberhasilan dari usahanya. Anak berkompetisi dan berusaha untuk bisa menunjukkan prestasi. Kegagalan yang berulang-ulang dapat mematahkan semangat dan menimbulkan perasaan rendah diri. 
e. Pada usia 12 tahun keatas disebut sense of identity. Remaja biasanya sangat besar minatnya terhadap dirinya sendiri. Biasanya mereka ingin memperoleh jawaban tentang siapa dan bagaimana dia. Dalam menemukan jawabannya mereka akan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan konsep dirinya pada masa lalu.

Tidak ada komentar: