Konsep diri merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
seseorang untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Slameto (2003:182) berpendapat bahwa konsep diri adalah persepsi keseluruhan
yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri, konsep diri tumbuh diri interaksi
seseorang dengan orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya, biasanya orang
tua guru dan teman-teman.
Menurut Jacinta F. Rini (2002:1) bahwa konsep diri didefinisikan sebagai keyakinan,
pandangan, penilaian seseorang terhadap dirinya. Sedangkan menurut pendapat Djaali
(2007:129) “Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang
menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan
perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain”.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disintesiskan bahwa konsep
diri adalah berdasarkan pandangan, keyakinan seseorang terhadap dirinya
yang timbul dari dirinya dan dapat pula terjadi karena ada pengaruh dari
pihak luar yang mempengaruhi dirinya. Konsep diri terbentuk melalui proses bukan faktor keturunan atau bawaan.
Seperti pendapat Djaali (2007:130) :
Konsep diri seseorang mula-mula terbentuk dari perasaan apakah ia
diterima dan diinginkan kehadirannya oleh keluarganya. Melalui
perlakuan yang berulang-ulang dan setelah menghadapi sikap-sikap
tertentu dari ayah-ibu-kakak-adik ataupun orang lain di lingkup
kehidupannya, akan berkembanglah konsep diri seseorang. Konsep diri
ini yang pada mulanya berasal dari perasaan dihargai atau tidak
dihargai. Perasaan inilah yang menjadi landasan dari pandangan atau
penilaian seseorang mengenai dirinya sendiri yang keseluruhannya
disebut “konsep diri”.
Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan
seseorang dari kecil hingga dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar