Minggu, 05 April 2020

Pengertian Status Sosial Ekonomi (skripsi dan tesis)


Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, oikonomia. Kata
oikonomia berasal dari dua kata yaitu oikos dan nomos. Oikos berarti rumah
tangga, sedangkan nomos berarti mengatur. Jadi oikonomia berarti mengatur
rumah tangga. Ekonomi berkembangan menjadi suatu ilmu, sehingga ekonomi
berarti pengetahuan yang tersusun menurut cara yang runtut dalam rangka
mengatur rumah tangga. Rumah tangga diartikan secara lebih luas, rumah
tangga disini berkaitan dengan kelompok sosial yang dianggap sebagai rumah
tangga sebagai kesatuan kelompok manusia yang hidup menurut norma dan
tata aturan tertentu (M.T Ritonga, 2000:36).
Menurut George Soul, ekonomi adalah pengetahuan sosial yang
mempelajari tingkah laku manusia dalam kehidupan masyarakat khususnya
dengan usaha memenuhi kebutuhan dalam rangka mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan (Richard G Lipsey dan Pete O Steiner, 1991:9).
Tidak hanya di Indonesia namun juga di luar negeri status sosial
ekonomi seseorang berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat, pekerjaan,
bahkan pendidikan. Menurut Polak (Abdulsyani, 2007:91) status (kedudukan)
memiliki dua aspek yaitu aspek yang pertama yaitu aspek struktural, aspek
struktural ini bersifat hierarkis yang artinya aspek ini secara relatif
mengandung perbandingan tinggi atau rendahnya terhadap status-status lain,
sedangkan aspek status yang kedua yaitu aspek fungsional atau peranan sosial
yang berkaitan dengan status-status yang dimiliki seseorang. Kedudukan atau
status berarti posisi atau tempat seseorang dalam sebuah kelompok sosial.
Makin tinggi kedudukan seseorang maka makin mudah pula dalam
memperoleh fasilitas yang diperlukan dan diinginkan.
Kata status dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti keadaan atau
kedudukan (orang atau badan) dalam hubungan dengan masyarakat di
sekelilingnya (kamus besar bahasa Indonesia, 1988). Menurut Soerjono
Soekanto (Abdulsyani, 2007:92), status sosial merupakan tempat seseorang
secara umum dalam masyarakatnya yang berhubungan dengan orang-orang
lain, hubungan dengan orang lain dalam lingkungan pergaulannya, prestisenya
dan hak-hak serta kewajibannya. Status sosial ekonomi menurut Mayer
(Soekanto, 2007:207) berarti kedudukan suatu individu dan keluarga
berdasarkan unsur-unsur ekonomi.
Menurut Nasution, kedudukan atau status menentukan posisi seseorang
dalam struktur sosial, yakni menentukan hubungan dengan orang lain. Status
atau kedudukan individu, apakah ia berasal dari golongan atas atau ia berasal
dari golongan bawah dari status orang lain, hal ini mempengaruhi peranannya.
Peranan adalah konsekuensi atau akibat kedudukan atau status sosial ekonomi
seseorang. Tetapi cara seseorang membawakan peranannya tergantung pada
kepribadian dari setiap individu, karena individu satu dengan yang lain
berbeda (Nasution, 1994:73).
Sedangkan FS. Chapin (Kaare, 1989:26) mengungkapkan status sosial
ekonomi merupakan posisi yang ditempati individu atau keluarga yang
berkenaan dengan ukuran rata-rata yang umum berlaku tentang kepemilikan
kultural, pendapatan efektif, pemilikan barang dan partisipasi dalam aktifitas
kelompok dari komunitasnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa status sosial
ekonomi adalah tinggi rendahnya prestise yang dimiliki seseorang berdasarkan
kedudukan yang dipegangnya dalam suatu masyarakat berdasarkan pada
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya atau keadaan yang menggambarkan
posisi atau kedudukan suatu keluarga masyarakat berdasarkan kepemilikan
materi.
Selain ditentukan oleh kepemilikan materi, status sosial ekonomi
seseorang dapat didasarkan pada beberapa unsur kepentingan manusia dalam
kehidupannya, status dalam kehidupan masyarakat, yaitu status pekerjaan,
status dalam sistem kekerabatan, status jabatan dan status agama yang dianut.
Dengan memiliki status, seseorang dapat berinteraksi dengan baik terhadap
individu lain (baik status yang sama maupun status yang berbeda), bahkan
banyak pergaulan sehari-hari seseorang tidak mengenal seseorang secara
individu, namun hanya mengenal status individu tersebut. Status sosial
ekonomi orang tua berkaitan dengan kedudukan dan prestise seseorang atau
keluarga dalam masyarakat serta usaha untuk menciptakan barang dan jasa,
demi terpenuhinya kebutuhan baik jasmani maupun rohani.
Status sosial merupakan keadaan kemasyarakatan yang selalu
mengalami perubahan-perubahan melalui proses sosial. Proses sosial terjadi
karena adanya interaksi sosial. Menurut Abdulsyani (2002:152), interaksi
sosial diartikan sebagai hubungan timbale balik yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang-orang secara perseorangan, antara
kelompok manusia maupun antara orang dengan kelompok-kelompok
manusia. Sedangkan kondisi ekonomi adalah keadaan atau kenyataan yang
terlihat atau terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orang tua dan
kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhannya. Jadi permasalahan
ekonomi yang dihadapi orang tua atau keluarga utama adalah usaha atau
upaya orang tua atau keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhannya sehingga
mencapai kemakmuran. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan jasmani
(material) dan kebutuhan rohani (spiritual). Kondisi sosial ekonomi orang tua
dalam kehidupan sehari-hari dihadapkan pada dua hal yang saling
berhubungan yaitu adanya sumber-sumber penghasilan yang dimiliki orang
tua atau keluarga (pendapatan) yang sifatnya terbatas yang akan digunakan
untuk membiayai atau memenuhi kebutuhan keluarga yang tidak terbatas baik
jumlah maupun kualitasnya.
Menurut proses perkembangannya, status sosial dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
1. Ascribet status atau status yang diperoleh atas dasar keturunan.
Kedudukan ini diperoleh atas dasar turunan atau warisan dari orang
tuanya, jadi sejak lahir seseorang telah diberi kedudukan dalam
masyarakat. Kedudukan ini tidak memandang perbedaan-perbedaan
ruhaniah dan kemampuan seseorang tapi benar-benar didapatkan dari
keturunan (kelahiran). Contoh seorang suami dikodratkan memiliki status
berbeda dengan istri dan anaknya dalam keluarga, di masa dimana
emansipasi telah berkembang di bidang pendidikan, politik, pekerjaan dan
jabatan, wanita berkedudukan sama dengan laki-laki namun wanita tidak
akan bisa menyamai laki-laki dalam hal fisik dan biologis (Abdulsyani,
2007: 93).
2. Achieved status atau status yang diperoleh atas dasar usaha yang dilakukan
secara sengaja. Kedudukan ini diperoleh setelah seseorang berusaha
melalui usaha-usaha yang dilakukan berdasarkan kemampuannya agar
dapat mencapai kedudukan yang diinginkan. Contoh seseorang bisa
mendapatkan jabatan sebagai manager perusahaan asalkan bisa memenuhi
syarat yang telah ditentukan dan berusaha serta bekerja keras dalam proses
pencapaian tujuannya (Basrowi, 2005:63).
Mayor Polak membedakan lagi atas satu macam status yaitu Assigned
status atau status yang diberikan. Status ini berhubungan erat dengan achieved
status, status ini biasanya diperoleh karena pertimbangan tertentu sehingga
status tersebut diberikan, sebagai contoh seseorang yang telah berjasa dalam
memperjuangkan sesuatu dalam memenuhi kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat, individu yang bersangkutan mendapatkan status tersebut.
Dari pemaparan tentang status sosial ekonomi di atas, dapat
disimpulkan bahwa status sosial ekonomi adalah tinggi rendahnya prestise
yang dimiliki seseorang berdasarkan kedudukan yang dipegangnya dalam
suatu masyarakat berdasarkan pada pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya
atau keadaan yang menggambarkan posisi atau kedudukan suatu keluarga
dalam masyarakat berdasarkan kepemilikan materi, dan lainnya yang dapat
menunjukkan status sosial ekonomi yang dimiliki individu tersebut.

Tidak ada komentar: