Sabtu, 18 April 2020

Teori Dalam Motivasi (skripsi dan tesis)

Teradapat pula bermacam-macam teori motivasi yang dapat dibedakan, menurut Ngalim Purwanto (1990 : 74-80) teori motivasi dapat dibedakan menjadi : 
 a. Teori Hedonisme 
 Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan yang bersifat duniawi. Menurut pandangan hedonism, manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan. Oleh karena itu lebih senang menghadapi persoalan yang pemecahannya dapat mendatangkan kesenangan dari pada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan, penderitaan, dan sebagainya. 
b. Teori Naluri
 Manusia pada dasarnya memiliki 3 (tiga) dorongan nafsu pokok, yaitu : 1) Dorongan nafsu mempertahankan diri. 2) Dorongan nafsu mengembangkan diri. 3) Dorongan nafsu mempertahankan atau mengembangkan jenis. Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok itu, maka kebiasaankebiasaan ataupun tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia yang diperbuatnya sehari-hari mendapat dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri tersebut. Oleh karena itu menurut teori ini, untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan ditinjau dan perlu dikembangkan
. c. Teori Reaksi yang Dipelajari 
 Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia yang tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang yang dipelajari dari kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu apabila seorang pemimpin ataupun seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin atau pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan-kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya. 
 d. Teori Daya Dorong
 Teori ini merupakan perpaduan antara “teori naluri” dan “teori reaksi yang dipelajari”. Daya pendorongnya adalah semacam naluri, tetapi hanya satu daya dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum, misalnya suatu daya pendorong pada jenis kelamin yang lain. Namun cara-cara yang digunakan dalam mengejar kepuasan terhadap daya pendorong tersebut berbeda bagi tiap individu menurut teori ini, bila seorang pemimpin ataupun pendidik ingin memotivasi anak buahnya iaharus mendasarkannya atas daya pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya. 
e. Teori Kebutuhan 
 Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau pendidik bermaksud memberikan motivasi kepada seseorang ia harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang yang akan dimotivasinya.

Tidak ada komentar: