a. Teori Hedonisme
Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang memandang
bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari
kesenangan yang bersifat duniawi. Menurut pandangan hedonism,
manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang mementingkan
kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan. Oleh karena itu
lebih senang menghadapi persoalan yang pemecahannya dapat
mendatangkan kesenangan dari pada yang mengakibatkan kesukaran,
kesulitan, penderitaan, dan sebagainya.
b. Teori Naluri
Manusia pada dasarnya memiliki 3 (tiga) dorongan nafsu
pokok, yaitu :
1) Dorongan nafsu mempertahankan diri.
2) Dorongan nafsu mengembangkan diri.
3) Dorongan nafsu mempertahankan atau mengembangkan jenis.
Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok itu, maka kebiasaankebiasaan ataupun tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia yang
diperbuatnya sehari-hari mendapat dorongan atau digerakkan oleh
ketiga naluri tersebut. Oleh karena itu menurut teori ini, untuk
memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan
ditinjau dan perlu dikembangkan
.
c. Teori Reaksi yang Dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia
yang tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola
tingkah laku yang yang dipelajari dari kebudayaan di tempat ia hidup
dan dibesarkan. Oleh karena itu apabila seorang pemimpin ataupun
seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya,
pemimpin atau pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar
belakang kehidupan dan kebudayaan-kebudayaan orang-orang yang
dipimpinnya.
d. Teori Daya Dorong
Teori ini merupakan perpaduan antara “teori naluri” dan “teori
reaksi yang dipelajari”. Daya pendorongnya adalah semacam naluri,
tetapi hanya satu daya dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu
arah yang umum, misalnya suatu daya pendorong pada jenis kelamin
yang lain. Namun cara-cara yang digunakan dalam mengejar
kepuasan terhadap daya pendorong tersebut berbeda bagi tiap
individu menurut teori ini, bila seorang pemimpin ataupun pendidik
ingin memotivasi anak buahnya iaharus mendasarkannya atas daya
pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari
kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.
e. Teori Kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh
manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya,
baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu
menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau pendidik
bermaksud memberikan motivasi kepada seseorang ia harus berusaha
mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang yang
akan dimotivasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar