Selasa, 21 April 2020

Pembangunan Wisata Berkelanjutan (skripsi dan tesis)

Pembangunan wisata berkelanjutan merupakan pembangunan wisata yang dapat memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan generasi yang selanjutnya. Yang dimaksud yaitu pembangunan wisata harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Terjaminnya pembangunan yang berkelanjutan yaitu tersedianya sumber daya secara berkelanjutan dalam membangun suatu kawasan wisata. Suwena (2010) menerangkan bahwa suatu kegiatan wisata dianggap berkelanjutan apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Secara ekologi berkelanjutan yaitu bahwa pembangunan berkelanjutan pariwisata tidak menimbulkan kerusakan pada ekosistem setempat. Selain itu, konservasi merupakan kebutuhan utama atau kebutuhan yang harus diupayakan untuk melindungi sumber daya alam serta lingkungan dari efek negatif kegiatan wisata. b. Secara sosial dapat diterima yaitu upaya kemampuan yang dapat diterima oleh penduduk setempat tanpa menimbulkan konflik sosial. c. Secara kebudayaan yaitu masyarakat lokal atau setempat mampu beradaptasi pada budaya wisatawan yang cukup berbeda (kultur wisatawan). d. Secara ekonomi dapat menguntungkan, yaitu keuntungan yang didapat dari kegiatan wisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Kemudian oleh Burns dan Holder (1997) konsep pembangunan berkelanjutan diadaptasikan untuk bidang pariwisata sebagai suatu model yang mengintegrasikan lingkungan fisik (place), lingkungan budaya (host community), dan wisatawan (visitor). 
Dalam mencapai pembangunan wisata yang berkelanjutan, kemudian Burns dan Holder (1997 dalam Suwena 2010) mengkontruksikan ketiga hal tersebut melalui tujuh prinsip, yaitu : a. Lingkungan memiliki nilai hakiki yang berfungsi sebagai nilai aset suatu wisata. Kepentingan lingkungan bukan hanya untuk kepentingan masa sekaranag akan tetapi juga merupakan kepentingan masa mendatang. b. Pariwisata harus dikenalkan sebagai kegiatan yang positif yang dapat memberikan keuntungan baik bagi lingkungan, masyarakat dan wisatawan. c. Pariwisata dan lingkungan memiliki hubungan bahwa kegiatan pariwisata tidak boleh merusak sumber daya alam sehingga lingkungan tersebut dapat berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh generasi masa mendatang serta membawa dampak yang dapat diterima. d. Kegiatan pariwisata dan pembangunan harus peduli terhadap skala/ukuran alam dan karakter kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan. e. Keharmonisan antara kebutuhan-kebutuhan wisatawan, tempat atau lingkungan, dan masyarakat harus di bangun. Hal yang dimaksud adalah tidak adanya yang dirugikan dari adanya kegiatan pariwisata baik itu terhadap wisatawan, lingkungan, serta masyarakat setempat. f. Dunia yang cenderung dinamis dan penuh dengan adanya perubahanperubahan selalu memberi keuntungan. Adaptasi terhadap perubahanperubahan dunia tidak boleh keluar dari prinsip di atas. g. Industri pariwisata, pemrintah serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pemerhati lingkungan sama sama memiliki tugas untuk peduli terhadap prinsip-prinsip diatas serta berkerjasama untuk mencapai prinsip-prinsip tersebut. 

Tidak ada komentar: