Padi (Oryza sativa) merupakan salah satu tanaman pangan yang menjadi
kebutuhan pokok masyarakat di Indonesia. Padi merupakan salah satu tanaman
budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis
tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari
marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Berikut klasifikasi
ilmiah padi :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : O. sativa
Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae. Berakar serabut, batang
sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang
saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset,
warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang
pendek dan jarang, bagian bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan
bunga disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula, tipe
buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk
hampir bulat hingga lonjong, ukuran 3 mm hingga 15 mm, tertutup oleh palea dan
lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam, struktur dominan padi yang
biasa dikonsumsi yaitu jenis enduspermium.
Padi bisa ditanaman di lahan basah (sawah) dan lahan kering (ladang).
Tanaman ini memiliki beberapa syarat tumbuh dalam budidayanya. Pada lahan
basah (sawah irigasi), curah hujan tidak terlalu diperlukan dan tidak menjadi faktor
pembatas tanaman padi hidup, tetapi pada lahan kering (ladang) padi membutuhkan
curah hujan yang optimum yaitu >1.600 mm/tahun. Padi ladang membutuhkan
bulan penghujan yang berurutan minimal 4 bulan. Bulan penghujan adalah bulan
yang memiliki curah hujan >200 mm. Hujan tersebar secara normal atau setiap
8
minggu ada turun hujan sehingga tidak menyebabkan tanaman stress karena
kekeringan. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi berkisar antara 24-
29°C. Padi ladang biasa ditanam pada lahan kering yang ada di dataran rendah.
Tanaman padi dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah. Reaksi tanah (pH) optimum
berkisar antara 5,5-7,5 dan permeabilitas pada sub horison kurang dari 0,5 cm/jam.
(Badan Ketahan Pangan Aceh 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar