Senin, 13 April 2020

Mengembangkan Tujuan Kinerja dan Alat Ukur (skripsi dan tesis)


Sebelum menentukan perspektif balance scorecard, pengembang balance scorecard sebaiknya mempertimbangkan apakah perlu untuk menggunakan empat perspektif dari balance scorecard. Penggunaan perspektif balance scorecard dengan perspektif keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan karyawan adalah hal yang disarankan. Pemilihan perspektif balanced scorecard harus berdasarkan apa yang penting yang dapat menjelaskan strategi dan menciptakan keunggulan kompetitif bagi organisasi (Niven, 2002).
Proses yang perlu dilakukan untuk memulai pengembangan balanced scorecard adalah mengulas latar belakang informasi organisasi yang bermanfaat pada bahan-bahan untuk balanced scorecard. Bahan-bahan yang umum digunakan sebagai pertimbangan pengembangan balanced scorecard antara lain:
1)                  Laporan tahunan. Laporan tahunan menyediakan informasi keuangan detil dan merefleksikan kinerja perusahan secara keuangan. Mengulas laporan keuangan juga memberikan informasi berupa indikasi tentang bagaimana perusahaan di masa yang akan datang.
2)                  Misi perusahaan. Hal yang akan ditranslasikan untuk kepentingan balanced scorecard adalah misi perusahaan. Hal ini terkait capaian perusahaan yang ingin diraih dan bagaimana hal tersebut bisa dicapai dengan menggunakan balanced scorecard sebagai alat bantu dalam pengeksekusian strategi.
3)                  Nilai. Nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai yang dimiliki perusahaan. Nilai tersebut menjadi prinsip perusahaan bagaimana perusahaan beraktivitas.
4)                  Visi. Visi mencerminkan tujuan paling utama yang dimiliki perusahaan. Tujuan ini adalah tujuan tertinggi yang dimiliki perusahaan yang menggambarkan akan menjadi apa perusahaan tersebut di masa yang akan datang.
5)                  Rencana strategis. Rencana strategis adalah informasi utama dalam membangun scorecard. Semakin koheren strategi dengan visi dan misi perusahaan maka akan semakin tepat alat ukur yang akan dibuat untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
6)                  Rencana proyek. Rencana proyek perusahaan memberikan informasi terkait inisiatif-insiatif perusahaan yang akan lakukan. Informasi tentang inisiatif-inisiatif tersebut bisa diulas seberapa koheren inisiatif-inisiatif tersebut dengan strategi perusahaan.
7)                  Studi konsultan. Konsultan perusahaan biasanya membuat laporan berkaitan dengan perusahaan. Laporan-laporan tersebut bisa menjadi referensi dalam proses pengulasan informasi perusahaan.
8)                  Laporan kinerja. Laporan kinerja memberikan informasi mengenai indikator-indikator apa saja yang pernah dipakai oleh perusahaan. Indikator-indikator yang dipakai diulas untuk memahami indikator-indikator mana yang mendukung strategi perusahaan.
9)                  Data Kompetitor. Pemahaman perusahaan tentang kompetitor memberikan informasi pemahaman perusahaan terhadap industri. Pemahaman ini membantu mengembangkan tujuan kunci dan alat ukur sebagai perbandingan.
10)           Sejarah organisasi. Sejarah organisasi memberikan informasi bagaimana perusahaan memulai (misi), apa saja nilai-nilai yang diciptakan oleh pendiri, pembelajaran yang menjadi kunci perkembangan perusahaan, dan gambaran perusahaan kedepannya.
11)           Laporan analis. Perusahaan yang terbuka secara publik di pasar saham akan termuat dalam laporan analis. Laporan analis akan menggambarkan nilai pasar perusahaan dan biasanya disertakan data statistik.
12)           Jurnal dagang dan artikel berita. Informasi yang diliput oleh media dan diberitakan oleh media dapat menjadi pertimbangan terkait opini publik terhadap perusahaan.
13)           Laporan acuan. Referensi perusahaan dalam membuat laporan yang menjadi acuan dapat memberikan informasi latar belakang laporan dan alat ukur yang digunakan. 

Tidak ada komentar: