Senin, 13 April 2020

Kriteria untuk Kesesuaian Balanced Scorecard dengan Unit Organisasi (skripsi dan tesis)

             
Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan untuk memulai sebuah Balanced Scorecard (Niven, 2003). Kriteria tersebut antara lain:
1.              Strategi. Kriteria terpenting dalam membuat Balanced Scorecard organisasi adalah apakah organisasi memiliki strategi yang koheren. Tujuan Balanced Scorecard adalah menerjemahkan strategi menjadi tujuan dan ukuran yang membantu mengukur keefektifan penyampaian strategi. Strategi yang koheren dengan inisiatif-inisiatif menciptakan hubungan sebab akibat yang sesuai dan reperesentatif.
2.              Sponsorship. Dukungan dari eksekutif dan pimpinan dalam mengeksekusi Balanced Scorecard adalah penting. Jika pimpinan dan eksekutif tidak selaras dengan tujuan dan objektif Balanced Scorecard dan tidak yakin dengan manfaat alat tersebut, maka kemungkinan besar usaha pengembangan Balanced Scorecard akan sia-sia. Kepemimpinan dibutuhkan untuk program Balanced Scorecard baik kata-kata dan perbuatan.
3.              Kebutuhan Balanced Scorecard. Ada pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab mengenai kebutuhan organisasi terhadap Balanced Scorecard. Apakah organisasi yang dipertimbangkan memiliki tujuan atau objektif yang menyeluruh untuk implementasinya? Apakah ada kebutuhan jelas untuk mengubah sistem pengukuran kinerja? Tanda-tanda perusahaan membutuhkan system pengukuran kinerja baru antara lain (Vitale, 1995)
                                                                                      i.            Kinerja pantas pada semua dimensi kecuali profit. Fokus pada kualitan dan pengukuran lain telah mengarah ke peningkatan pada area terisolasi, tetapi bukan profit.
                                                                                   ii.            Pelanggan tidak membeli meskipun harga bersaing. Masalah mungkin terletak pada kinerja terkait dengan kompetitor.
                                                                                iii.            Tidak ada yang memperhatikan ketika laporan pengukuran kinerja tidak diproduksi. Data pada laporan tida mengandung informasi berarti bagi pengambil keputusan.
                                                                               iv.            Manajer mengeluarkan waktu signifikan berdebat tentang makna dari pengukuran. Pengukuran harus secara jelas terhubung dengan tujuan strategi.
                                                                                  v.            Harga saham lesu terlepas kinerja keuangan yang kuat. Wall Street butuh mengetahui bahwa organisasi berinvestasi dalam aktivitas pencipta nilai jangka panjang
                                                                               vi.            Belum mengganti pengukuran dalam jangka waktu yang lama. Pengukuran kinerja seharusnya dinamis berdasarkan pada arahan strategi organisasi.
                                                                            vii.            Baru saja mengganti strategi korporat. Seluruh pengukuran harus terhubung dengan strategi.
4.              Dukungan dari manajer dan supervisor kunci. Balanced Scorecard sangat bergantung pada lini pertama manajer dan supervisor. Penjajaran dan fokus diturunkan pada lintas organisasi dan peran lini pertama manajer dan supervisor dalam memahami, menerima, mendukung, dan menggunakan Balanced Scorecard akan sangat berdampak. Mereka adalah representatif yang terlihat dalam penerapan Balanced Scorecard dalam mendemonstrasikannya.
5.              Cakupan Organisasi. Organisasi beroperasi pada susunan aktivitas pada rantai nilai tertentu dari organisasi. Organisasi seharusnya memiliki strategi, pelanggan yang jelas, proses spesifik, operasi, dan administrasi. Unit yang memiliki fokus fungsional dan sempit akan menghasilkan Scorecard dengan metriks terfokus, fungsional, dan sempit.
6.              Data. Kriteria ini meliputi dua elemen. Pertama, apakah organisasi mendukung budaya pengukuran? Ketergantungan organisasi terhadap pengukuran bisa dilihat dari sejarah organisasi. Kedua, akankah organisasi dapat menyediakan data untuk ukuran kinerja terpilih? Apabila organisasi sulit untuk mengambil data dengan alat ukur yang sekarang, kemungkinan pengambilan data untuk alat ukur Balanced Scorecard menjadi lebih sulit.
7.              Sumber daya. Sumber daya terbesar dari Balanced Scorecard adalah tim terdiri dari individu-individu yang berkomitmen pada tujuan untuk unggul. Hal yang penting adalah meyakinkan organisasi bersedia dan dapat menyediakan sumber daya yang cukup.

Tidak ada komentar: