Senin, 13 April 2020

Konsep Balanced Scorecard dan Perkembangannya (skrispi dan tesis)

Kemunculan konsep Balanced Scorecard dimulai dari studi yang dilakukan oleh David P. Norton dan Robert S. Kaplan pada tahun 1990 tentang “pengukuran kinerja dalam organisasi masa depan”. Studi tersebut dilakukan karena adanya kesadaran bahwa ukuran kinerja keuangan bukan merupakan ukuran kinerja yang memadai untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan. Berdasarkan perkiraan, sekitar 60% dari ukuran-ukuran yang digunakan untuk pengambilan keputusan, alokasi sumber daya, dan manajemen kinerja masih merupakan ukuran yang bersifat keuangan. Ukuran keuangan masih digunakan meskipun banyak kritik terhadap penggunaannya (Niven 2003, h. 7).
Hasil studi yang dilakukan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1990 tersebut kemudian dipublikasikan dalam sebuah artikel berjudul  Balanced Scorecard-Measured that Drive Performance” dalam majalah Harvard Business Review edisi Januari-Februari tahun 1992. Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja perusahaan di masa depan diperlukan sistem pengukuran yang komprehensif yang mencakup empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis intern, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Sistem pengukuran tersebut oleh Kaplan dan Norton dinamakan Balanced Scorecard. Kemudian pada tahun 1996 [Kaplan dan Norton mengembangkan konsep Balanced Scorecard yang telah mereka bangun.
Hasil studi yang mereka lakukan menyimpulkan bahwa Balanced Scorecard dapat dikembangkan sebagai sistem manajemen strategis, dan bukan sekedar sistem pengukuran kinerja. Mulai saat itu muncul istilah strategy map (peta strategi). Hasil penelitian mereka diterbitkan dalam sebuah artikel di majalah Harvard Business Review edisi Januari-Februari 1996 dengan judul “Using Balanced Scorecard as a Strategic Management System.”  Pada tahun 2004 Kaplan dan Norton menerbitkan buku mereka berikutnya yang berjudul Strategy Map: Converting Intangible Assets into Tangible Outcomes yang diterbitkan oleh Harvard Business School Press. Dalam buku tersebut dijelaskan bagaimana Balanced Scorecard dapat berperan sebagai sebuah sistem manajemen strategis yang mengubah aset tak berwujud perusahaan menjadi outcome.
Balanced Scorecard telah mengalami perkembangan dari sekedar sistem manajemen kinerja menjadi sebuah sistem manajemen strategis yang bertujuan untuk mengkomunikasikan dan mengevaluasi strategi. Hal tersebut dicapai melalui penggambaran strategi dengan peta strategi. Di samping itu, bidang penerapan Balanced Scorecard juga makin meluas dari semula hanya untuk sektor privat menjadi sektor privat dan publik.

Tidak ada komentar: