Kemunculan konsep Balanced Scorecard dimulai
dari studi yang dilakukan oleh David P. Norton dan Robert S. Kaplan pada tahun
1990 tentang “pengukuran kinerja dalam organisasi masa depan”. Studi tersebut
dilakukan karena adanya kesadaran bahwa ukuran kinerja keuangan bukan merupakan
ukuran kinerja yang memadai untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan.
Berdasarkan perkiraan, sekitar 60% dari ukuran-ukuran yang digunakan untuk
pengambilan keputusan, alokasi sumber daya, dan manajemen kinerja masih
merupakan ukuran yang bersifat keuangan. Ukuran keuangan masih digunakan
meskipun banyak kritik terhadap penggunaannya (Niven 2003, h. 7).
Hasil studi yang dilakukan oleh
Kaplan dan Norton pada tahun 1990 tersebut kemudian dipublikasikan dalam sebuah
artikel berjudul Balanced Scorecard-Measured
that Drive Performance” dalam majalah Harvard Business Review edisi
Januari-Februari tahun 1992. Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa untuk
mengukur kinerja perusahaan di masa depan diperlukan sistem pengukuran yang
komprehensif yang mencakup empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses
bisnis intern, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Sistem pengukuran tersebut
oleh Kaplan dan Norton dinamakan Balanced Scorecard. Kemudian pada tahun
1996 [Kaplan dan Norton
mengembangkan konsep Balanced Scorecard yang telah mereka bangun.
Hasil studi yang mereka lakukan
menyimpulkan bahwa Balanced Scorecard dapat dikembangkan sebagai sistem
manajemen strategis, dan bukan sekedar sistem pengukuran kinerja. Mulai saat
itu muncul istilah strategy map (peta strategi). Hasil penelitian mereka
diterbitkan dalam sebuah artikel di majalah Harvard Business Review edisi
Januari-Februari 1996 dengan judul “Using Balanced Scorecard as a Strategic
Management System.” Pada tahun 2004
Kaplan dan Norton menerbitkan buku mereka berikutnya yang berjudul Strategy
Map: Converting Intangible Assets into Tangible Outcomes yang diterbitkan
oleh Harvard Business School Press. Dalam buku tersebut dijelaskan bagaimana Balanced
Scorecard dapat berperan sebagai sebuah sistem manajemen strategis yang
mengubah aset tak berwujud perusahaan menjadi outcome.
Balanced Scorecard telah
mengalami perkembangan dari sekedar sistem manajemen kinerja menjadi sebuah
sistem manajemen strategis yang bertujuan untuk mengkomunikasikan dan
mengevaluasi strategi. Hal tersebut dicapai melalui penggambaran strategi
dengan peta strategi. Di samping itu, bidang penerapan Balanced Scorecard juga
makin meluas dari semula hanya untuk sektor privat menjadi sektor privat dan
publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar