2.1
Menurut Wanderley, Cullen dan Tsamenyi (2013), Balanced Scorecard memiliki karakteristik teknik berikut: proses
fase langkah demi langkah; interkoneksi dengan alat manajemen lain; dan
dukungan kuat dari sistem teknologi informasi (TI). Studi dari Robert S. Kaplan
dan David Norton pada Balanced Scorecard
selama 20 tahun diikuti dengan pendekatan normatif, dengan prevalensi dari
implementasi langkah demi langkah. Sehingga, dalam studi ini, Balanced Scorecard memiliki organisasi
umum mengikuti 5 langkah: mobilisasi perubahan melalui kepemimpinan eksekutif;
translasi strategi; keselarasan strategi dengan organisasi; motivasi pegawai
dalam eksekusi pekerjaan harian; dan pemerintahan untuk membuat strategi sebuah
proses berlanjut (Kaplan & Norton, 2001).
Mengenai karakteristik budaya dari Balanced
Scorecard, tiga aspek ditonjolkan: Balanced
Scorecard sebagai sistem perencanaan dan pengendalian, yang mencakup
pengukuran keuangan jangka pendek dan non keuangan jangka panjang; performa
manajemen selaras dengan tujuan stratejik utama dari organisasi; dan fokus
jangka panjang pada memaksimumkan nilai pemegang saham (Kaplan & Norton,
2010).
Wanderley dkk. (2013) mengidentifikasi tiga karakteristik politik utama
dari Balanced Scorecard. Pertama, Balanced Scorecard mengadopsi sebuah
sikap apolitis. Balanced Scorecard
disajikan secara politik netral dalam pelaksanaan dominasi oleh top manajemen
perusahaan, mencegah manajer untuk bertanya tentang legitimasi dari strategi
diusulkan atau kekuatan bahwa administrasi senior digunakan untuk manajer.
Kedua, Balanced Scorecard menganggap
manajer sebagai agen netral pemaksimum hasil. Dalam desain Balanced Scorecard, tugas utama dalam proses manajemen adalah
mendapatkan keseimbangan dari semua aspek terkait dengan peforma perusahaan
untuk meyakinkan kebertahanan organisasi dalam jangka panjang. Ketiga, Balanced Scorecard adalah sistem hirarki
top down. Implementasi dari Balanced
Scorecard diwujudkan dengan proses top down, yang prioritas stratejik
dirumuskan oleh manajer senior dikomunikasikan kebawah dalam organisasi lintang
hirarki organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar