Konsep dasar dari pembangunan yang berlanjut ada dua yaitu konsep
kebutuhan (concept of needs) dan konsep keterbatasan (concept of limitations).
Konsep pemenuhan kebutuhan difokuskan untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia, sementara konsep keterbatasan adalah ketersediaan dan kapasitas yang
dimiliki lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berlanjutnya
pembangunan dapat terwujud apabila terjadi keseimbangan antara kebutuhan dan
keterbatasan yang ada saat itu. Upaya keseimbangan itu dapat dilakukan dua arah
yaitu dengan mengendalikan kebutuhan dengan mengubah perilaku konsumsi dan
sebaliknya meningkatkan kemampuan untuk meminimalkan keterbatasan melalui
pengembangan teknologi, finansial, dan institusi. Ativitas yang dilakukan saat ini
untuk memenuhi kebutuhan harus mempertimbangkan keberlanjutan jangka
panjang.
Daya dukung alam sangat menentukan bagi keberlangsungan hidup
manusia, maka kemampuan daya dukung alam tersebut harus dijaga agar tidak
merusak dan berakibat buruk pada kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Secara
umum kerusakan daya dukung alam dipengaruhi oleh dua faktor:
1. Faktor internal
Kerusakan karena faktor internal adalah kerusakan yang berasal dari alam
itu sendiri. Kerusakan karena faktor internal pada daya dukung alam sulit untuk
dicegah karena adalah proses alami yang terjadi pada alam yang sedang mencari
keseimbangan dirinya, misalnya letusan gunung berapi, gempa bumi, dan badai.
2. Faktor eksternal
Kerusakan karena faktor eksternal adalah kerusakan yang diakibatkan oleh
ulah manusia dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidupnya,
misalnya kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan industri berupa pencemaran
darat, air, laut, dan udara.
Lingkungan tidak hanya adalah lingkungan alamiah saja, namun juga
lingkungan sosial dan lingkungan binaan. Lebih lanjut lagi, daya dukung dapat
diperluas menjadi daya dukung alamiah (lingkungan alam), daya dukung sosial
(yang berupa ketersedian sumber daya manusia dan kemampuan finansial). Jadi
32
dengan adanya pengelolaan lingkungan yang baik dan input teknologi, maka daya
dukung lingkungan dapat ditingkatkan kemampuannya, sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup makhluk yang ada didalam lingkungan tersebut.
Kota yang “sustainable” adalah kota yang perkembangan dan
pembangunannya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat masa kini, mampu
berkompetisi dalam ekonomi global dengan mempertahankan keserasian
lingkungan vitalitas sosial, budaya, poltik dan pertahanan keamanannya, tanpa
mengabaikan datu mengurangi kemampuan generasi mendatang dalam
pemenuhan kebutuhan mereka ( Budihardjo, E., Sujarto, D. 2005 ). Untuk
menciptakan kota yang berkelanjutan diperlukan lima prinsip dasar, yaitu
Environment (ecology), Economy (employment), Equity Engagement, dan Energy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar