Metode adalah suatu hal yang penting untuk diperhatikan dalam
proses konstruksi bangunan. Dengan penentuan metode yang tepat, suatu
proyek konstruksi dapat mengejar target keuntungan dari sisi biaya dan
waktu dengan tanpa meninggalkan kualitas.
Bila dikaitkan dengan cost and time reduction, metode pun bisa
menjadi suatu stimulus atau bahkan dapat diibaratkan seperti katalisator
dari beberapa komponen di dalam suatu proyek.
Terdapat beberapa metode efektif untuk melakukan time reduction
dengan biaya yang optimal serta kualitas yang tidak dikurangi pada
kegiatan proyek tertentu apabila diasumsikan sumber daya yang dimiliki
tidak terbatas. Metode-metode tersebut antara lain : (Nurhayati, 2010)
a. Penambahan sumber daya
Merupakan metode yang paling umum untuk memperpendek waktu
proyek, yaitu dengan melakukan penambahan staf dan peralatan untuk
kegiatan. Tetapi perlu diperhatikan bahwa hubungan antara ukuran
staf dan perkembangan proyek bukanlah hal yang bersifat linear. Oleh
karena itu alternatif ini juga harus dipertimbangkan dengan baik
sebelum menjadi keputusan yang akan diambil.
b. Melakukan outsourcing pekerjaan
Metode umum lainnya dalam memperpendek waktu proyek adalah
dengan subkontrak sebuah kegiatan. Subkontraktor yang memiliki
akses terhadap teknologi yang lebih baik atau keahlian yang lebih baik
akan dapat mempercepat penyelesaian kegiatan.
c. Melakukan lembur
Cara yang paling mudah untuk menambah tenaga kerja untuk sebuah
proyek bukanlah hanya dengan menambah personil, tetapi dapat juga
dengan menjadwalkan kegiatan lembur. Dalam melakukan lembur
juga perlu dilakukan pertimbangan terhadap batasan kemampuan yang
dapat dilakukan manusia, karena ketika tingkat kelelahan yang
dirasakan karyawan sudah cukup tinggi, maka akan dapat mengurangi
produktivitasnya.
d. Membangun tim proyek inti
Para profesional diizinkan untuk memusatkan perhatian mereka hanya
pada suatu proyek tertentu, sehingga diharapkan dengan fokus yang
tunggal ini akan dapat meningkatkan kekompakan timnya dan yang
paling penting adalah mempercepat penyelesaian proyek.
e. Lakukan 2 kali, kerjakan dengan cepat, dan perbaiki
Ketika dihadapkan pada pekerjaan yang mendesak, mencoba
mengerjakan pekerjaan dengan cepat walaupun kurang sempurna
dapat menjadi solusi untuk jangka pendek, kemudian dilakukan
peninjauan kembali dan pengerjaan kembali dengan lebih baik.
Biaya tambahan yang dikeluarkan akibat pengerjaan dua kali ini
biasanya akan digantikan dengan manfaat yang diperoleh akibat
memenuhi deadline penyelesaian proyek.
f. Fast tracking
Terkadang dimungkinkan untuk melakukan penyusunan ulang logika
jaringan kerja sehingga kegiatan-kegiatan kritis dilakukan secara
paralel menggantikan cara pengerjaan yang seri.
Salah satu metode yang paling umum dalam melakukan penyusunan
ulang hubungan kegiatan-kegiatan ini adalah dengan mengganti
hubungan finish-to-start menjadi hubungan start-to-start.
g. Rantai kritis (critical chain)
Critical chain membutuhkan adanya pelatihan dan adanya perubahan
kebiasaan dan sudut pandang sehingga membutuhkan waktu untuk
diadopsi.
h. Melakukan brainstorming
Manajer proyek harus menggali pengetahuan dan pengalaman dari
para karyawannya dengan mengadakan sesi brainstorming yakni saat
semua anggota tim proyek akan memberikan usul yang akan dapat
menghemat waktu penyelesaian.
i. Fase delivery proyek
Dalam situasi dimana keseluruhan proyek tidak dapat diselesaikan
pada saat deadline, akan masih mungkin untuk melakukan pengiriman
beberapa bagian yang bermanfaat dari proyek tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar