Proyek
Penjadwalan merupakan tahapan menerjemahkan suatu
perencanaan ke dalam suatu diagram-diagram yang sesuai dengan skala
waktu. Penjadwalan menentukan kapan kegiatan-kegiatan akan dimulai,
ditunda, dan diselesaikan, sehingga pengendalian sumber-sumber daya
akan disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang ditentukan. Dalam
proyek, penjadwalan sangat penting dalam memproyeksikan keperluan
tenaga kerja, material, dan peralatan.
Menjadwalkan adalah berpikir secara mendalam melalui berbagai
persoalan-persoalan, menguji jalur-jalur yang logis, serta menyusun
berbagai macam tugas, yang menghasilkan suatu kegiatan lengkap, dan
menuliskan bermacam-macam kegiatan dalam kerangka yang logis dan
rangkaian waktu yang tepat. (Luthan & Syafriandi, 2006)
Adapun tujuan penjadwalan adalah sebagai berikut :
• Mempermudah perumusan masalah proyek
.
• Menentukan metode atau cara yang sesuai.
• Kelancaran kegiatan lebih terorganisir.
• Mendapatkan hasil yang optimum.
Sedangkan fungsi penjadwalan dalam suatu proyek konstruksi
antara lain :
• Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
proyek.
• Menentukan waktu pelaksanaan dari masing-masing kegiatan.
• Menentukan kegiatan-kegiatan yang tidak boleh terlambat atau
tertunda pelaksanaannya dan menentukan jalur kritis.
• Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.
• Sebagai dasar perhitungan cashflow proyek.
• Sebagai dasar bagi penjadwalan sumber daya proyek, seperti tenaga
kerja, material, dan peralatan.
• Sebagai alat pengendalian proyek.
Mengingat perubahan-perubahan yang selalu terjadi pada saat
pelaksanaan, maka beberapa faktor harus diperhatikan untuk membuat
jadwal proyek yang cukup efektif, yaitu :
a. Secara teknis, jadwal tersebut bisa dipertanggungjawabkan (technically
feasible).
b. Disusun berdasarkan perkiraan/ramalan yang akurat (reliable estimate)
dimana perkiraan waktu, sumber daya, serta biayanya berdasarkan
kegiatan pada proyek sebelumnya.
c. Sesuai sumber daya yang sesuai.
d. Sesuai penjadawalan proyek lainnya yang menggunakan sumber daya
yang sama.
e. Fleksible terhadap perubahan-perubahan, misalnya perubahan pada
spesifikasi proyek.
f. Mendetail yang dipakai sebagai alat pengukur hasil yang dicapai dan
pengendalian kemajuan proyek.
g. Dapat menampilkan kegiatan pokok kritis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar