Menurut Shefrin (2002) perilaku keuangan merupakan hasil dari interaksi
dari psikologis dengan tingkah laku keuangan dan performa dari semua tipe
kategori investor. Pembahasan terkait perilaku keuangan juga dilakukan oleh
Tilson (2005) menyatakan bahwa perilaku keuangan adalah suatu teori yang
didasarkan atas ilmu psikologi yang berusaha memahami bagaimana emosi dan
penyimpangan kognitif mempengaruhi perilaku investor.
Ritter (2003) berpendapat bahwa perilaku keuangan adalah perilaku yang
didasarkan atas psikologi yang mempengaruhi proses keputusan yang tunduk
kepada beberapa ilusi kognitif. Ilusi ini dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu ilusi
yang disebabkan karena proses keputusan yang bersifat heuristik dan ilusi yang
diadopsi dari mental frame yang ada pada teori prospek.
Bodie, Kane, dan Marcus (2009), menjelaskan ada dua pemikiran, bahwa
investor tidak selalu dapat memproses data dengan cara yang benar sehingga
menciptakan probabilitas distribusi yang salah terhadap prediksi imbal balik masa
depan. Kedua, jika distribusi dalam keadaan sebenarnya, investor cenderung juga
membuat keputusan yang tidak optimal. Dua pemikiran ini menguatkan bahwa
investor dapat mengambil keputusan secara irasional. Behavior finance
dimasukkan dalam pengambilan keputusan karena bisa menjadi faktor penggerak
harga pasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar