Persepsi terhadap risiko memainkan peran penting dalam perilaku manusia
khususnya terkait pengambilan keputusan dalam keadaan tidak pasti. Meskipun
demikian, masih sedikit ditemui penelitian tentang elemen risiko, persepsi risiko
dan kecenderungan terhadap risiko terhadap pengambilan keputusan (David
Forlani & John W Mullins, 2000).
Seseorang cenderung mendefinisikan situasi berisiko apabila mengalami
kerugian akibat jeleknya suatu keputusan, khususnya jika kerugian tersebut
berdampak pada situasi keuangannya. Karena persepsi risiko merupakan
penilaian seseorang pada situasi berisiko, maka penilaian tersebut sangat
tergantung pada karakteristik psikologis dan keadaan orang tersebut. Derajat
ketidakpastian akan dievaluasi dan dinilai secara berbeda oleh pengambil
keputusan yang berbeda-beda. Dalam hal perilaku wirausaha, Lammer, et.al,
(2010), menyatakan ”Risk perception measures how risky the decision is
perceived by the entrepreneur, where a higher risk perception leads c.p. to less
risky behavior”.
Lebih lanjut jika dihubungkan dengan rasa percaya diri dikatakan bahwa
orang yang memiliki rasa percaya diri tinggi akan mempersepsi dirinya mampu
menganalisis, memproses dan membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang
terbatas atau informasi yang tidak jelas. Jadi rasa percaya diri dapat
mempengaruhi penilaian seseorang terhadap derajat ketidakpastian situasi
tertentu. Dengan kata lain, rasa percaya diri merupakan penilaian subyektif
terhadap kemampuan seseorang menjalankan tugas utama dalam situasi
pengambilan keputusan. hal diatas yang mungkin juga memberi bukti bahwa
wirausahawan sering overconfidence dan over optimistic.
Lebih jauh Sitkin dan Pablo (Sitkin & Pablo, 1992) meramalkan,
pengusaha yang memiliki kecenderungan risiko yang lebih besar cenderung
memilih usaha berisiko. Menariknya, kecenderungan risiko tidak berpengaruh
signifikan terhadap persepsi risiko usaha mereka, sehingga bertentangan dengan
prediksi. Dengan demikian, kecenderungan risiko tampaknya merupakan dampak
langsung perilaku usaha pilihan, bukan secara tidak langsung mempengaruhi
perilaku melalui proses persepsi (David Forlani & John W Mullins, 2000).
Literatur tentang risiko yang ada umumnya terfokus pada persepsi risiko
dan kecenderungan terhadap risiko. Kecenderungan risiko merupakan suatu
kecenderungan seseorang apakah berani menghadapi risiko ataukah justru
menghindari risiko (Sitkin & Pablo, 1992). Lebih jauh, Sitkin & Pablo
memperoleh temuan yang tidak konsisten pada hubungan persepsi risiko dan
perilaku risiko (yaitu pilihan risiko yang tinggi dalam situasi risiko yang tinggi)
bila dihubungkan dengan upaya menghilangkan kecenderungan risiko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar