Rabu, 04 Maret 2020

Persepsi risiko (risk perception) (Skripsi dan tesis)

Persepsi terhadap risiko memainkan peran penting dalam perilaku manusia khususnya terkait pengambilan keputusan dalam keadaan tidak pasti. Meskipun demikian, masih sedikit ditemui penelitian tentang elemen risiko, persepsi risiko dan kecenderungan terhadap risiko terhadap pengambilan keputusan (David Forlani & John W Mullins, 2000). Seseorang cenderung mendefinisikan situasi berisiko apabila mengalami kerugian akibat jeleknya suatu keputusan, khususnya jika kerugian tersebut berdampak pada situasi keuangannya. Karena persepsi risiko merupakan penilaian seseorang pada situasi berisiko, maka penilaian tersebut sangat tergantung pada karakteristik psikologis dan keadaan orang tersebut. Derajat ketidakpastian akan dievaluasi dan dinilai secara berbeda oleh pengambil keputusan yang berbeda-beda. Dalam hal perilaku wirausaha, Lammer, et.al, (2010), menyatakan ”Risk perception measures how risky the decision is perceived by the entrepreneur, where a higher risk perception leads c.p. to less risky behavior”. 
 Lebih lanjut jika dihubungkan dengan rasa percaya diri dikatakan bahwa orang yang memiliki rasa percaya diri tinggi akan mempersepsi dirinya mampu menganalisis, memproses dan membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang terbatas atau informasi yang tidak jelas. Jadi rasa percaya diri dapat mempengaruhi penilaian seseorang terhadap derajat ketidakpastian situasi tertentu. Dengan kata lain, rasa percaya diri merupakan penilaian subyektif terhadap kemampuan seseorang menjalankan tugas utama dalam situasi pengambilan keputusan. hal diatas yang mungkin juga memberi bukti bahwa wirausahawan sering overconfidence dan over optimistic. Lebih jauh Sitkin dan Pablo (Sitkin & Pablo, 1992) meramalkan, pengusaha yang memiliki kecenderungan risiko yang lebih besar cenderung memilih usaha berisiko. Menariknya, kecenderungan risiko tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi risiko usaha mereka, sehingga bertentangan dengan prediksi. Dengan demikian, kecenderungan risiko tampaknya merupakan dampak langsung perilaku usaha pilihan, bukan secara tidak langsung mempengaruhi perilaku melalui proses persepsi (David Forlani & John W Mullins, 2000).
 Literatur tentang risiko yang ada umumnya terfokus pada persepsi risiko dan kecenderungan terhadap risiko. Kecenderungan risiko merupakan suatu kecenderungan seseorang apakah berani menghadapi risiko ataukah justru menghindari risiko (Sitkin & Pablo, 1992). Lebih jauh, Sitkin & Pablo memperoleh temuan yang tidak konsisten pada hubungan persepsi risiko dan perilaku risiko (yaitu pilihan risiko yang tinggi dalam situasi risiko yang tinggi) bila dihubungkan dengan upaya menghilangkan kecenderungan risiko

Tidak ada komentar: