Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa gaya hidup merupakan bagian
dari faktor pribadi yang turut mempengaruhi konsumen dalam berperilaku dan
mengambil keputusan pembelian. Gaya hidup adalah sebuah konsep yang lebih
baru dan mudah terukur dibandingkan dengan kepribadian. Orang-orang yang
berasal dari sub kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat
memiliki gaya hidup yang berbeda. Kotler dan Armstrong (2001 : 208)
mendefinisikan gaya hidup sebagai sebuah pola kehidupan seseorang seperti yang
diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan pendapat-pendapatnya atau dapat
disingkat AIO (Activities, Interest, dan Opinions). AIO ini merupakan dimensi
utama konsumen dalam mengukur gaya hidupnya. Suryani (2012 : 74)
menjelaskan bahwa pertanyaan aktivitas (Activities) menanyakan apa yang
dilakukan konsumen, apa yang dibeli, dan bagaimana konsumen menghabiskan
waktunya yang meliputi pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, kegiatan sosial. Minat
(Interest) menanyakan preferensi dan prioritas konsumen, seperti makanan,
pakaian, keluarga, rekreasi. Sedangkan pendapat (Opinion) ialah menanyakan
pandangan dan perasaan konsumen mengenai berbagai topik kejadian-kejadian
30
yang berlangsung di lingkungan sekitar, baik lokal maupun internasional,
masalah-masalah ekonomi, sosial, bisnis, dan produk maupun pendapat tentang
diri mereka sendiri.
Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokkan konsumen secara
psikografis. Gaya hidup ini mencakup lebih dari sekedar kelas sosial ataupun
kepribadian seseorang, tetapi gaya hidup saat ini sudah dapat menampilkan pola
perilaku seseorang dan interaksinya di dunia. Sementara Sumarwan (2003: 56)
menyatakan bahwa gaya hidup itu mencerminkan pola konsumsi yang
menggambarkan pilihan seseorang bagaimana seseorang itu menggunakan uang
dan waktunya. Dan gaya hidup bersifat tidak permanen karena seseorang akan
cepat mengganti model dan merek pakaiannya karena menyesuaikan diri dengan
perubahan hidupnya. Sementara itu, Piliang (Wijayanti dan Seminari, 2012 : 642)
mengemukakan bahwa gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas cara, tata,
kebiasaan, pilihan, serta objek-objek yang mendukungnya, dalam pelaksanaannya
dilandasi oleh sistem nilai atau sistem kepercayaan tertentu. Sedangkan Jackson
(2004, dalam Japarianto & Sugiharto, 2011 :33) mengatakan bahwa gaya hidup
berbelanja merupakan ekspresi tentang gaya hidup dalam berbelanja yang
mencerminkan perbedaan status sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar