Data campuran adalah data yang dikumpulkan sebagian berasal dari masa lalu dan sebagian berasal dari waktu yang sama dengan waktu
penelitian. “Nested case control study” merupakan contoh sebuah desain studi
yang menggunakan data campuran. Pada nested case-control study diidentifikasi
kasus yang terjadi dari sebuah kohor. Untuk masing-masing kasus kemudian
dipilihkan dan dibandingkan dengan anggota kohor yang tidak mengalami
penyakit sebagai kontrol, dan memiliki tingkat faktor perancu yang sama dengan
kasus (disebut matched control) (Wikipedia, 2011).
Data perlu dibedakan menurut kronologi pengumpulan data. Mengapa?
Pertama, jenis data menurut kronologi pengumpulan menentukan kualitas data.
Pada umumnya data sewaktu lebih reliabel daripada data historis, karena validasi
data bisa dilakukan langsung oleh peneliti (Gerstman, 1998). Kedua, jenis data
menurut kronologi berguna untuk mengelaborasi lebih lanjut jenis desain studi.
Jenis data tidak tergantung arah pengusutan. Implikasinya, desain studi yang
arah pengusutannya prospektif dapat saja menggunakan data historis. Studi
kohor yang menggunakan data historis disebut studi kohor historis (studi kohor
retrospektif). Studi kohor yang menggunakan data sewaktu disebut studi kohor
(prospektif) (Bosma et al., 1997; Okasha et al., 2002; Rothman, 2002).
Sebaliknya, desain studi yang arah pengusutannya retrospektif dapat
menggunakan data sewaktu. Studi kasus kontrol yang menggunakan data
sewaktu disebut studi kasus kontrol prospektif. Studi kasus kontrol yang
menggunakan data historis disebut studi kasus kontrol (retrospektif) (Rothman,
2002). Studi kasus kontrol yang menggunakan data historis dan data sewaktu,
yakni data primer yang berasal dari studi kohor sebagai penelitian induk, disebut
“nested case control study” atau “ambidirectional staudy”. Desain “nested casecontrol study” membutuhkan biaya dan upaya pengumpulan data yang lebih
rendah daripada studi yang sepenuhnya menggunakan pendekatan kohor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar