Ada beberapa tahapan yang dilakukan pada analisis aitem
(Periantalo, 2015), yaitu:
1) Analisis Kualitatif
Aitem
Analisis kualitatif aitem merupakan analisis dengan melihat
deskripsi aitem tersebut. Analisis melihat kandungan yang ada di
dalam aitem dan tidak melibatkan angka. Analisis dilakukan oleh
berbagai pihak yang berhubungan dengan skala psikologi
tersebut. Analisis dilakukan oleh (Periantalo, 2015):
a) Ahli Konstrak
Analisis ini bertujuan untuk memastikan aitem yang
dibuat mengarah pada konstrak. Aitem tersebut harus sesuai
dengan indikator perilaku yang mengarah pada komponen
dan selaras dengan konstrak. Ahli yang melakukan ini adalah
orang yang mengetahui banyak tentang konstrak tersebut,
seperti pakar, peneliti yang pernah meneliti kontrak tersebut,
pernah mengalami atau memiliki banyak pengetahuan
mengenai konstrak.
b) Ahli Psikometri
Tujuan dari analisis ini adalah untuk meminta tanggapan
tentang properti psikometri yang digunakan. Peneliti
meminta tanggapan terhadap jenis validitas, reliabilitas,
indeks diskriminasi aitem maupun norma. Orang yang dijadikan analasis ini adalah orang-orang yang menguasasi
ilmu pengukuran psikologi. Ahli Psikometri pun diminta
untuk melihat aitem-aitem yang telah disusun oleh peneliti.
c) Ahli Tata Bahasa
Tujuan dari analisis ini adalah untuk memastikan bahwa
yang digunakan baik dan benar. Analisis ini disarankan
menggunakan orang yang memiliki kemampuan tata bahasa
yang bagus.
d) Subjek
Analisis ini bertujuan untuk memastikan subjek paham
dengan aitem yang telah dibuat. Sebaik apapun aitem yang
telah dibuat, tetapi menjadi tidak berguna ketika subjek tidak
memahami makna dari aitem tersebut. Ketidakpahaman
subjek terhadap aitem membuat validitas isi penelitian
menjadi rendah, sehingga skala tersebut tidaklah valid.
Analisis ini meminta subjek untuk menelaah makna atau
kalimat atau kata dalam aitem tersebut dan memastikan
bahwa kalimat tersebut tidak ambigu. Aitem harus dapat
dimengerti oleh subjek dari skala yang ditargetkan. Kata-kata
dalam aitem adalah kata-kata yang sesuai dengan kelompok
subjek. Subjek diminta untuk memberikan tanggapan
terhadap aitem
2). Ujicoba Skala
Ujicoba skala ini bertujuan untuk melihat apakah aitem
tersebut memang aitem yang baik secara kuantitatif (Periantalo,
2015; Azwar, 2016). Ujicoba harus dilakukan seperti dalam
keadaan sebenarnya. Subjek yang dilibatkan adalah subjek yang
setara dengan kelompok target dari skala tersebut, begitu pun
dengan waktu. Waktu yang digunakan dalam ujicoba adalah
waktu yang baik. Dalam artian, subjek mengerjakan pada waktu
subjek memiliki semangat untuk mengerjakan. Sama halnya
dengan tempat dan tampilan skala yang harus dibuat senyaman
dan semenarik mungkin, agar dalam mengerjakan skala, subjek
menjadi termotivasi untuk mengerjakan skala.
3) Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif yang dilakukan berupa indeks
diskriminasi aitem (daya beda aitem). Daya beda aitem bertujuan
untuk memastikan aitem memiliki daya beda yang bagus. Aitem
dapat membedakan individu yang memiliki atribut atau tidak.
Aitem bisa membedakan individu yang berformasi tinggi
maupun rendah (Azwar, 2016). Daya beda pun dapat berarti
kemampuan aitem membedakan individu secara teori harus
memilih aitem tersebut. Hasil analisis aitem kuantitatif bisa
dijadikan batu pijakan dalam penyusunan skala final. Daya beda aitem dalam penelitian ini dilakukan dengan Korelasi Aitem
dengan Skor Total.
4) Indeks Diskriminas
i Aitem dengan Reliabilitas
Fungsi indeks diskriminasi (beda) aitem adalah untuk
melihat kemampuannya dalam membedakan individu memiliki
atribut atau tidak. Aitem lolos seleksi dijadikan sebagai bahan
dalam perakitan skala final. Salah satu fungsi indeks diskriminasi
aitem adalah untuk reliabilitas. Skala dengan indeks diskriminasi
aitem bagus mendukung reliabilitas. Semakin tinggi indeks
diskriminasi aitem, maka semakin tinggi reliabilitasnya. Indeks
diskriminasi aitem pun dipengaruhi oleh respon penskalaannya,
sehingga semakin tinggi respon penskalaan, maka semakin tinggi
pula indeks diskriminasi aitem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar