Teori komunikasi massa merupakan penjelasan atau perkiraan terhadap gejala
sosial, yang berupaya untuk mengubungkan komunikasi massa kepada berbagai aspek
kehidupan kultutral dan personal atau sistem sosial. Untuk memahami teori komunikasi
massa, perlulah kita memahami beberapa hal berikut ini.
1. Tidak Ada Teori Tunggal Dalam Komunikasi Massa.
Misalnya, terhadap teori yang menjelaskan gejala yang melibatkan
masyarakat luas, seperti bagaimana masyarakat memberikan arti kepada
simbol-simbol budaya dan bagaimana simbol-simbol itu mempengaruhi
tingkah laku kita (interaksi simbolik). Ada pula teori yang menjelaskan sesuatu
yang bersifat individual, seperti bagaimana media massa mempengaruhi orangorang tertentu pada saat terjadinya perubahan atau krisis (teori
ketergantungan). Para ahli teori komunikasi massa juga menyusun sejumlah
teori kelas menengah (middle-range theories) yang menjelaskan atau
memperkirakan aspek-aspek yang lebih khusus dan terbatas terhadap proses
komunikasi massa Teori komunikasi massa sering meminjam pengetahuan dari
disiplin ilmu lainnya.
Misalnya, teori kontruksi sosial atas kenyataan (the social construction of
reality theory) berasal dari ilmu sosiologi, teori perubahan sikap (attitude
change theory) dipinjam dari ilmu psikologi. Sikap masyarakat terhadap halhal seperti pemerintah, demokrasi, etnik, gender, dan sebagainya dipengaruhi
oleh sikap dan persepsi yang disajikan oleh media massa.
3. Teori komunikasi massa merupakan konstruksi manusia (human construction).
Orang menciptakan teori komunikasi massa dan karenanya, teori-teori itu
sering dipengaruhi oleh lingkungan dimana orang bersangkutan berada,
misalnya kapan teori itu disusun, jabatan atau posisi orang bersangkutan dalam
proses komunikasi massa dan sejumlah faktor lainnya? Para peneliti yang
bekerja pada industri penyiaran memiliki teori yang berbeda dengan peniliti di
perguruan tinggi mengenai bagaimana efek tayangan yang mengandung
kekerasan di televisi kepada penonton.
4. Teori komunikasi massa bersifat dinamis.
Karena teori komunikasi massa merupakan konstruksi manusia,
sementara lingkungan dimana manusia itu selalu berubah, maka teori
komunikasi massa bersifat dinamis. Teori komunikasi massa terus-menerus
diperbaiki, diterima dan ditola, misalnya teori-teori komunikasi massa yang
dikembangkan sebelum televisi atau jaringan komputer (intertnet) menjadi
media massa perlu diuji kembali bahkan ditinggalkan karena munculnya bentuk
media massa baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar