Rabu, 12 Februari 2020

Teori Komunikasi Massa (skripsi dan tesis)

 Teori komunikasi massa merupakan penjelasan atau perkiraan terhadap gejala sosial, yang berupaya untuk mengubungkan komunikasi massa kepada berbagai aspek kehidupan kultutral dan personal atau sistem sosial. Untuk memahami teori komunikasi massa, perlulah kita memahami beberapa hal berikut ini. 
1. Tidak Ada Teori Tunggal Dalam Komunikasi Massa. 
Misalnya, terhadap teori yang menjelaskan gejala yang melibatkan masyarakat luas, seperti bagaimana masyarakat memberikan arti kepada simbol-simbol budaya dan bagaimana simbol-simbol itu mempengaruhi tingkah laku kita (interaksi simbolik). Ada pula teori yang menjelaskan sesuatu yang bersifat individual, seperti bagaimana media massa mempengaruhi orangorang tertentu pada saat terjadinya perubahan atau krisis (teori ketergantungan). Para ahli teori komunikasi massa juga menyusun sejumlah teori kelas menengah (middle-range theories) yang menjelaskan atau memperkirakan aspek-aspek yang lebih khusus dan terbatas terhadap proses komunikasi massa Teori komunikasi massa sering meminjam pengetahuan dari disiplin ilmu lainnya. 
 Misalnya, teori kontruksi sosial atas kenyataan (the social construction of reality theory) berasal dari ilmu sosiologi, teori perubahan sikap (attitude change theory) dipinjam dari ilmu psikologi. Sikap masyarakat terhadap halhal seperti pemerintah, demokrasi, etnik, gender, dan sebagainya dipengaruhi oleh sikap dan persepsi yang disajikan oleh media massa. 
 3. Teori komunikasi massa merupakan konstruksi manusia (human construction).
 Orang menciptakan teori komunikasi massa dan karenanya, teori-teori itu sering dipengaruhi oleh lingkungan dimana orang bersangkutan berada, misalnya kapan teori itu disusun, jabatan atau posisi orang bersangkutan dalam proses komunikasi massa dan sejumlah faktor lainnya? Para peneliti yang bekerja pada industri penyiaran memiliki teori yang berbeda dengan peniliti di perguruan tinggi mengenai bagaimana efek tayangan yang mengandung kekerasan di televisi kepada penonton. 
4. Teori komunikasi massa bersifat dinamis. 
Karena teori komunikasi massa merupakan konstruksi manusia, sementara lingkungan dimana manusia itu selalu berubah, maka teori komunikasi massa bersifat dinamis. Teori komunikasi massa terus-menerus diperbaiki, diterima dan ditola, misalnya teori-teori komunikasi massa yang dikembangkan sebelum televisi atau jaringan komputer (intertnet) menjadi media massa perlu diuji kembali bahkan ditinggalkan karena munculnya bentuk media massa baru

Tidak ada komentar: