Kidney Dissease Quality of Life Short Form 36 terdiri dari 36
pertanyaan yang akan mengukur delapan dimensi yang terkait dengan
kualitas hidup yanitu fungsi fisik yang terdiri dari 10 pertanyaan,
masalah fisik terdiri dari 4 pertanyaan, rasa nyeri terdiri dari 5
pertanyaan, fungi sosial terdiri dari 2 pertanyaan, energi terdiri dari 4
pertanyaan, peranan emosi terdiri dari 3 pertanyaan dan kesehatan
mental terdiri dari 5 pertanyaan (Ware et al, 1993 dalam Arde Yani,
Fitri Ika, 2010). Delapan dimensi tersebut dapat dikumpulkan menjadi
dua komponen besar yaitu komponen fisik dan komponen mental.
Skor SF 36 berkisar antara 0-100 dimana semakin tinggi skor
menunjukkan semakin baiknya kualitas hidup terkait kesehatan pasien
(Ware et al, 1993 dalam Arde Yani, Fitri Ika, 2010). Dan
42
penghitungan hasil skor kualitas hidup berasarkan SF 36
menggunakan daftar nilai. Untuk skor akhir, dilakukan perhitungan
rata-rata pada masing-masing pertanyaan yang menunjukkan dimensi
yang diwakilinya sehingga akan menunjukkan skor masing-masing
dimensi yaitu dimensi fungsi fisik, keterbatasan fisik, rasa nyeri,
kesehatan umum, fungsi sosial, energi, keterbatasan emosi dan
kesehatan mental (RAND, 2009 dalam Arde Yani, Fitri Ika, 2010).
1. Fungsi fisik (Physical Functioning)
Terdiri dari 10 pertanyaan yang menilai kemampuan aktivitas seperti
berjalan, menaiki tangga, mengbungkuk, mengangkat, dan gerak
badan. Nilai rendah menunjukkan keterbataan akibat tersebut,
sedangkan nilai yang tinggi menunjukkan kemampuan melakukan
semua aktivitas fisik termasuk latihan berat
2. Keterbatasan akibat masalah fisik (Role of Physical)
Terdiri dari 4 pertanyaan yang mengevaluasi seberapa besar
kesehatan fisik mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
lainnya. Nilai yang rendah menunjukkan bahwa kesehatan fisik
menimbulkan masalah terhadap aktivitas sehari-hari, antara lain tidak
dapat melakukannya dengan sempurna, terbatas dalam melakukan
tertentu atau kesulitan didalam melakukan aktivitas. Nilai yang tinggi
menunjukkan kesehatan fisik tidak menimbulkan masalah terhadap
pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.
3. Perasaan sakit/nyeri (Bodily Pain)
43
Terdiri dari 2 pertanyaan yang mengevaluasi intensitas nyeri dan
pengaruh nyeri terhadap pekerjaan normal baik didalam maupun luar
rumah. Nilai yang rendah menunjukkan tidak ada keterbatasan yang
disebabkan oleh rasa nyeri.
4. Persepsi kesehatan umum (General Health)
Terdiri dari 5 pertanyaan yang mengevaluasi kesehatan saat ini,
ramalan tentang kesehatan dan daya tahan terhadap penyakit. Nilai
yang rendah menunjukkan perasaan terhadap keehatan diri sendiri
yang memburuk. Nilai yang tinggi menunjukkan persepsi teradap
kesehatan diri yang baik.
5. Energi/fatique (Vitality)
Terdiri dari 4 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat kelelahan, capek
dan lesu. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan lelah, capek dan
lesu sepanjang waktu. Nilai yang tinggi menunjukkan perasaan penuh
semangat dan berenergi.
6. Fungsi sosial (Social Functioning)
Terdiri dari 2 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat kesehatan fisik
atau masalah emosional yang mengganggu aktivitas sosial normal.
Nilai yang rendah menunjukkan gangguan yang sering, nilai yang
tinggi menunjukkan tidak adanya gangguan.
7. Keterbatasan akibat masalah emosional (Role Emotional)
Terdiri dari 3 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat emosional yang
mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-harinya. Nilai yang
rendah menunjukkan masalah emosional yang mengganggu aktivitas
44
termasuk menurunnya waktu yang dihabiskan untuk beraktivitas,
pekerjaan menjadi kurang sempurna, dan bahkan tidak dapat bekerja
seperti biasanya. Nilai yang tinggi menunjukkan tidak adanya
gangguan aktivitas akibat masalah emosional.
8. Kesehatan mental (Mental Health)
Terdiri dari 5 pertanyaan yan mengevaluasi kesehatan mental secara
umum termasuk depresi, kecemasan, dan kebiasaan mengontrol
emosional. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan tegang dan
depresi sepanjang waktu. Nilai yang tinggi menunjukkan perasaan
tenang, bahagia, dan penuh kedamaian.
Pemberian skor
kuesioner didasarkan pada jawaban responden dalam memilih
46
respon. Berikut merupakan penjelasan cara pemberian skor pada
kuesioner SF-36:
1. Dimensi fisik terdapat 10 pertanyaan yaitu pada nomer
3,4,5,6,7,8,9, 10, 11, 12. Pada setiap item tersebut apabila
responden menjawab respon 1 yaitu sangat membatasi
diberikan skor 0, respon 2 yaitu sedikit membatasi diberikan
skor 50, respon 3 yaitu tidak membatasi diberikan nilai 100.
2. Dimensi keterbatasan akibat masalah fisik terdapat 4
pertanyaan yaitu pada nomer 13, 14, 15, 16. Pada setiap item
pertanyaan apabila responden menjawab respon 1 yaitu “ Ya”
diberikan skor 0, sedangkan bila menjawab respon 2 yaitu
“Tidak” diberi skor 100.
3. Dimensi perasaan sakit/nyeri terdapat 2 pertanyaan yaitu pada
nomer 21 dan 22. Pada soal no 21 apabila responden menjawab
pilihan respon 1 yaitu tidak ada nyeri diberikan skor 100,
respon 2 yaitu nyeri sangat ringan diberikan skor 80, respon 3
yaitu nyeri ringan diberikan skor 60, respon 4 yaitu nyeri
sedang diberikan skor 40, respon 5 yaitu nyeri sekali diberikan
skor 20, respon 6 yaitu sangat nyeri sekali diberikan nilai 0.
Pada soal no 22 apabila responden menjawab respon 1
diberikan skor 100, respon 2 diberikan skor 75, respon 3
diberikan skor 50, respon 4 diberikan skor 25 dan respon 5
diberikan skor 0.
47
4. Dimensi persepsi kesehatan secara umum terdapat 6 pertanyaan
yaitu soal nomer 1, 2, 33, 34, 35, 36. Pada soal noer 1, 2, 34
dan 36 apabila responden menjawab pilihan respon 1 maka
diberikan skor 100, respon 2 diberikan kor 75, respon 3
diberikan skor 50, respon 4 diberikan skor 25 dan respon 5
diberikan skor 0. Sedangkan untuk nomer 33 dan 35 pemberian
skor respon adalah sebaliknya.
5. Dimensi energi terdapat 4 pertanyaan yaitu soal nomer 23, 27,
29, 31. Pada setiap item pertanyaan apabila responden
menjawab respon 1 diberikan skor 100, respon 2 diberikan skor
80, respon 3 diberikan skor 60, respon 4 diberikan skor 40,
respon 5 diberikan skor 20 dan respon 6 diberikan skor 0.
6. Dimensi fungsi fisik sosial terdapat 2 pertanyaan yaitu soal
nomer 20 dan 32. Pada soal nomer 20 apabila responen
memilih respon 1 diberikan skor 100, respon 2 diberikan skor
75, respon 3 diberikan skor 50, repon 4 diberikan 25 dan respon
5 diberikan kor 0. Sedangkan soal nomer 32 pemberian skor
sebaliknya.
7. Dimensi keterbatasan akibat masalah emosional terdapat 3
pertanyaan yaitu soal nomer 17, 18, 19. Pada setiap item
pertanyaan apabila responden mmemmilih respon 1 yaitu “Ya”
diberikan skor 0 sedangkan bila respon 2 yaitu “Tidak”
diberikan skor 100.
48
8. Dimensi kesehatan mental terdapat 5 pertanyaan yaitu soal
nomer 24, 25, 26, 28, 30. Pada setiap item pertanyaan apabila
responden memiliki respon 1 maka diberikan skor 100, respon
2 diberikan skor 80, respon 3 diberikan skor 60, respon 4
diberikan skor 40, respon 5diberikan skor 20 dan respon 6
diberikan skor 0.
2. Menentukan skor pada setiap dimensi
Setelah respon responden dikonversikan kedalam bentuk skor,
maka skor yang didapat pada masing-masing dimensi kemudian
dijumlahkan untuk mendapatkan nilai yang secara keseluruhan.
Kemudian, menentukan rata-rata nilai tiap responden. Setelah itu
merata-ratakan jumlah rata-rata nilai masing-masing responden
(RAND, 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar