Jumat, 14 Februari 2020

Penilaian Kualitas Hidup menurut Kidney Disease Quality of Life Short Form (skripsi dan tesis)

 Kidney Dissease Quality of Life Short Form 36 terdiri dari 36 pertanyaan yang akan mengukur delapan dimensi yang terkait dengan kualitas hidup yanitu fungsi fisik yang terdiri dari 10 pertanyaan, masalah fisik terdiri dari 4 pertanyaan, rasa nyeri terdiri dari 5 pertanyaan, fungi sosial terdiri dari 2 pertanyaan, energi terdiri dari 4 pertanyaan, peranan emosi terdiri dari 3 pertanyaan dan kesehatan mental terdiri dari 5 pertanyaan (Ware et al, 1993 dalam Arde Yani, Fitri Ika, 2010). Delapan dimensi tersebut dapat dikumpulkan menjadi dua komponen besar yaitu komponen fisik dan komponen mental. Skor SF 36 berkisar antara 0-100 dimana semakin tinggi skor menunjukkan semakin baiknya kualitas hidup terkait kesehatan pasien (Ware et al, 1993 dalam Arde Yani, Fitri Ika, 2010). Dan 42 penghitungan hasil skor kualitas hidup berasarkan SF 36 menggunakan daftar nilai. Untuk skor akhir, dilakukan perhitungan rata-rata pada masing-masing pertanyaan yang menunjukkan dimensi yang diwakilinya sehingga akan menunjukkan skor masing-masing dimensi yaitu dimensi fungsi fisik, keterbatasan fisik, rasa nyeri, kesehatan umum, fungsi sosial, energi, keterbatasan emosi dan kesehatan mental (RAND, 2009 dalam Arde Yani, Fitri Ika, 2010). 1. Fungsi fisik (Physical Functioning) Terdiri dari 10 pertanyaan yang menilai kemampuan aktivitas seperti berjalan, menaiki tangga, mengbungkuk, mengangkat, dan gerak badan. Nilai rendah menunjukkan keterbataan akibat tersebut, sedangkan nilai yang tinggi menunjukkan kemampuan melakukan semua aktivitas fisik termasuk latihan berat 2. Keterbatasan akibat masalah fisik (Role of Physical) Terdiri dari 4 pertanyaan yang mengevaluasi seberapa besar kesehatan fisik mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari lainnya. Nilai yang rendah menunjukkan bahwa kesehatan fisik menimbulkan masalah terhadap aktivitas sehari-hari, antara lain tidak dapat melakukannya dengan sempurna, terbatas dalam melakukan tertentu atau kesulitan didalam melakukan aktivitas. Nilai yang tinggi menunjukkan kesehatan fisik tidak menimbulkan masalah terhadap pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. 3. Perasaan sakit/nyeri (Bodily Pain) 43 Terdiri dari 2 pertanyaan yang mengevaluasi intensitas nyeri dan pengaruh nyeri terhadap pekerjaan normal baik didalam maupun luar rumah. Nilai yang rendah menunjukkan tidak ada keterbatasan yang disebabkan oleh rasa nyeri. 4. Persepsi kesehatan umum (General Health) Terdiri dari 5 pertanyaan yang mengevaluasi kesehatan saat ini, ramalan tentang kesehatan dan daya tahan terhadap penyakit. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan terhadap keehatan diri sendiri yang memburuk. Nilai yang tinggi menunjukkan persepsi teradap kesehatan diri yang baik. 5. Energi/fatique (Vitality) Terdiri dari 4 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat kelelahan, capek dan lesu. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan lelah, capek dan lesu sepanjang waktu. Nilai yang tinggi menunjukkan perasaan penuh semangat dan berenergi. 6. Fungsi sosial (Social Functioning) Terdiri dari 2 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat kesehatan fisik atau masalah emosional yang mengganggu aktivitas sosial normal. Nilai yang rendah menunjukkan gangguan yang sering, nilai yang tinggi menunjukkan tidak adanya gangguan. 7. Keterbatasan akibat masalah emosional (Role Emotional) Terdiri dari 3 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat emosional yang mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-harinya. Nilai yang rendah menunjukkan masalah emosional yang mengganggu aktivitas 44 termasuk menurunnya waktu yang dihabiskan untuk beraktivitas, pekerjaan menjadi kurang sempurna, dan bahkan tidak dapat bekerja seperti biasanya. Nilai yang tinggi menunjukkan tidak adanya gangguan aktivitas akibat masalah emosional. 8. Kesehatan mental (Mental Health) Terdiri dari 5 pertanyaan yan mengevaluasi kesehatan mental secara umum termasuk depresi, kecemasan, dan kebiasaan mengontrol emosional. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan tegang dan depresi sepanjang waktu. Nilai yang tinggi menunjukkan perasaan tenang, bahagia, dan penuh kedamaian. 
Pemberian skor kuesioner didasarkan pada jawaban responden dalam memilih 46 respon. Berikut merupakan penjelasan cara pemberian skor pada kuesioner SF-36: 1. Dimensi fisik terdapat 10 pertanyaan yaitu pada nomer 3,4,5,6,7,8,9, 10, 11, 12. Pada setiap item tersebut apabila responden menjawab respon 1 yaitu sangat membatasi diberikan skor 0, respon 2 yaitu sedikit membatasi diberikan skor 50, respon 3 yaitu tidak membatasi diberikan nilai 100. 2. Dimensi keterbatasan akibat masalah fisik terdapat 4 pertanyaan yaitu pada nomer 13, 14, 15, 16. Pada setiap item pertanyaan apabila responden menjawab respon 1 yaitu “ Ya” diberikan skor 0, sedangkan bila menjawab respon 2 yaitu “Tidak” diberi skor 100. 3. Dimensi perasaan sakit/nyeri terdapat 2 pertanyaan yaitu pada nomer 21 dan 22. Pada soal no 21 apabila responden menjawab pilihan respon 1 yaitu tidak ada nyeri diberikan skor 100, respon 2 yaitu nyeri sangat ringan diberikan skor 80, respon 3 yaitu nyeri ringan diberikan skor 60, respon 4 yaitu nyeri sedang diberikan skor 40, respon 5 yaitu nyeri sekali diberikan skor 20, respon 6 yaitu sangat nyeri sekali diberikan nilai 0. Pada soal no 22 apabila responden menjawab respon 1 diberikan skor 100, respon 2 diberikan skor 75, respon 3 diberikan skor 50, respon 4 diberikan skor 25 dan respon 5 diberikan skor 0. 47 4. Dimensi persepsi kesehatan secara umum terdapat 6 pertanyaan yaitu soal nomer 1, 2, 33, 34, 35, 36. Pada soal noer 1, 2, 34 dan 36 apabila responden menjawab pilihan respon 1 maka diberikan skor 100, respon 2 diberikan kor 75, respon 3 diberikan skor 50, respon 4 diberikan skor 25 dan respon 5 diberikan skor 0. Sedangkan untuk nomer 33 dan 35 pemberian skor respon adalah sebaliknya. 5. Dimensi energi terdapat 4 pertanyaan yaitu soal nomer 23, 27, 29, 31. Pada setiap item pertanyaan apabila responden menjawab respon 1 diberikan skor 100, respon 2 diberikan skor 80, respon 3 diberikan skor 60, respon 4 diberikan skor 40, respon 5 diberikan skor 20 dan respon 6 diberikan skor 0. 6. Dimensi fungsi fisik sosial terdapat 2 pertanyaan yaitu soal nomer 20 dan 32. Pada soal nomer 20 apabila responen memilih respon 1 diberikan skor 100, respon 2 diberikan skor 75, respon 3 diberikan skor 50, repon 4 diberikan 25 dan respon 5 diberikan kor 0. Sedangkan soal nomer 32 pemberian skor sebaliknya. 7. Dimensi keterbatasan akibat masalah emosional terdapat 3 pertanyaan yaitu soal nomer 17, 18, 19. Pada setiap item pertanyaan apabila responden mmemmilih respon 1 yaitu “Ya” diberikan skor 0 sedangkan bila respon 2 yaitu “Tidak” diberikan skor 100. 48 8. Dimensi kesehatan mental terdapat 5 pertanyaan yaitu soal nomer 24, 25, 26, 28, 30. Pada setiap item pertanyaan apabila responden memiliki respon 1 maka diberikan skor 100, respon 2 diberikan skor 80, respon 3 diberikan skor 60, respon 4 diberikan skor 40, respon 5diberikan skor 20 dan respon 6 diberikan skor 0. 2. Menentukan skor pada setiap dimensi Setelah respon responden dikonversikan kedalam bentuk skor, maka skor yang didapat pada masing-masing dimensi kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai yang secara keseluruhan. Kemudian, menentukan rata-rata nilai tiap responden. Setelah itu merata-ratakan jumlah rata-rata nilai masing-masing responden (RAND, 2009).

Tidak ada komentar: