Kualitas hidup seseorang tidak dapat didefinisikan dengan pasti,
hanya oran tersebut yang dapat mendefinisikannya, karena kualitas
merupakan sesuatu yang bersifat subyektif Nurchayati, Sofia (2010).
Menurut Yuliaw (2009) dalam Agustiawan dan Siregar (2013) kualitas
hidup di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Usia
Usia menentukan kerentanan individu terhadap penyakit. Pada
umumnya kualitas hidup cenderung menurun dengan meningkatnya
umur. Pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis yang berusia
lebih muda akan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik
dibandingkan pasien yan berusia tua karena kondisi fisik pasien yang
lebih baik. Penderita yang dalam usia produktif merasa terpacu
untuk sembuh karena memiliki angka harapan hidup yang lebih
tinggi sementara pasien yang lebih tua cenderung menyerahkan
keputusan kepada keluara atau anak-anaknya, selain itu kebanyakan
pasien yang berusia lanjut memiliki motivasi yang rendah dalam
menjalani hemodialisis. Usia juga berkaitan dengan prognosa
penyakit dan harapan hidup pasien yang berusia diatas 55 tahun
memiliki risiko tinggi terjadinya komplikasi yang memperberat
fungsi ginjal dibandingkan paien yan berusia dibawah 40 tahun
37
Indonesiannursing, (2008) dan Siregra, (2013).
Menurut Harlock,
(1998), usia dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Masa dewasa awal yaitu 18-40 tahun
Masa dewasa awal secara biologis merupakan masa puncak
pertumbuhan fisik yang prima dan usia tersebut dari populasi
manusia secara keseluruhan. Pada masa dewasa awal ini
perkembangan fisik mengalami degradasi sedikit demi seikit
mengikuti umur seseorang menjadi lebih tua. Sedangkan secara
segi emosional, dewasa awal adalah masa dimana motivasi
untuk meraih sesuatu sangat besar yang didukung kekuatan fisik
yang prima.
b. Masa dewasa madya, yaitu 40-60 tahun
Masa usia dewasa madya diartikan sebagai suatu masa
menurunnya keterampilan fisik dan pikologis. Pada tahap
dewasa madya aspek fisik seseorang mulai melemah, terasuk
fungsi alat indra ( terutama indera pendengaran dan penglihatan)
serta mengalami penyakit tertentu yang sebelumnya belum
pernah dialami. Akibat perubahan fisik yang semakin melemah,
akan berpengaruh terhadap peran dan fungsinya di masyarakat
menyebabkan menurunnya interaksi. Secara kognitif usia
dewasa madya mengalami penurunan kemampuan mengingat,
berfikir, dan mekanisme yang memerlukan kecepatan dan
keakuratan.
c. Masa dewasa lanjut yaitu 60 tahun ke atas
38
pada tahap ini ditandai dengan semakin melemahnya
kemampuan fisik dan pikis seseorang (meliputi pendengaran,
penglihatan, daya ingat, pola pikir serta interaksi sosial). Selain
itu, pada tahap ini terjadi penurunan pertumbuhan dan
reproduksi sel menyebabkan terjadi banyak kegagalan
pergantian sel yang rusak sehingga menyebabkan proses
penyembuhan terhadap suatu penyakit akan berjalan lebih lama.
Secara kognitif, kecepatan memperoleh informasi mengalami
penurunan serta ketidakmampuan mengeluarkan kembali
informasi yang telah disimpan dalam ingatannya.
2. Jenis kelamin
Satvik et al (2008) dalam Nurchayati, Sofia (2010) menyatakan
bahwa secara nyata perempuan memiliki kualitas hidup yang
lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, sedangkan
Bakewell et al dalam Farida (2010) mengungkapkan perempuan
mudah dipengaruhi oleh depresi karena berbagai alasan yang
terjadi dalam kehidupannya, seperti mengalami sakit yang
mengarah pada kekurangan kesempatan dalam semua aspek
kehidupannya.
3. Pendidikan
Penderita yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas juga memungkinkan
dapat mengontrol dirinya dalam mengatasi masalah yang
dihadapi. Selain itu, pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang penting untuk terbentuknya tindakan, prilaku yang
didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada yang tidak
didasari pengetahuan (Notoadmojo, 2005). Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang maka ia akan cenderung berprilaku
poitif karena pendidikan yang diperoleh dapat meletakkan dasardasar pengertian dalam diri seseorang.
4. Pekerjaan
Berbagai jenis pekerjaan akan berpengaruh pada frekuensi dan
distribusi penyakit. Hal ini disebabkan sebagian hidup
digunakan untuk bekerja dengan berbagai urusan lingkungan
yang berbeda (Budiarto dan Anggraini, 2002)..
5. Ekonomi
Sekarang yang mempunyai status sosial yang berkecukupan
akan mampu menyediakan fasilitas yang ddiperlukan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, individu yang
status sosial ekonominya rendah akan mengalami kesulitan
didalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Sunaryo, 2004).
6. Lamanya menjalani terapi
Pasien yang telah lama menjalani terapi hemodialisis maka akan
semakin patuh dalam menjalani terapi karena pasien telah sapai
paa taap enerima keadaanya. Selain itu mereka telah
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang penyakit an
pentingnya menjalani terapi hemodialisis.
7. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis pada pasien hemodialisis meliputi terapi
diet baik makanan maupun cairan serta medikasi. Diet
merupakan faktor penting bagi pasien yang menjalani terapi
hemodialisis terkait efek uremia. Pembatasan asupan makanan
dapat berupa pembatasan asupan nutrium, protein, kalium dan
karbohidrat. Program retrikasi cairan bertujuan untuk
meminimalkan risiko kelebihan cairan. Peberian medikasi pada
pasien dengan hemodialisis harus dipertimbangkan dengan
cermat dan dosis pemberian obat harus diturunkan aar
karbohidrat ala arah dan jaringan tidak menjadi racun
.
8. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga dapat mempengaruhi kepuasan seseorang
dalam menjalani kehidupan sehari-hari termasuk kepuasan
terhadap status kesehatannya. Memberikan perawatan kesehatan
kepada keluarga merupakan hal yang paling dalam membantu
mencapai suatu keadaan sehat hingga tingkat yang optimum.
Moran, dkk (1997) dalam Nurchayati, Sofia (2010) menyatakan
dukungan keluarga berpengaruh penting dalam pelaksanaan
pengobatan berbagai penyakit kronis. Pada paien penyakit gagal
ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis, dukungan
keluarga sangat berperan dalam meninkatkan kesehatan yang
akan mempengaruhi kualitas hidup pasien.
9. Kesehatan fisik
Kesehatan fisik mempunyai beberapa dampak terhadap kualita
hidup seseorang. Kemampuan seseorang dalam melakukan
aktivitas tertentu dapat menjadi faktor mengikat atau menurunya
kualitas hidup (Son at al, dalam Mailani, Fitri, 2015)
10. Kesehatan psikologis
Depresi dan kecemasan merupakan gangguan psikologis yang
paling sering dialami yang seseorang yang disebabkan karena
gejala uremia, seperti kelelahan, gangguan tiur, menurunnya
nafsu makan dan gangguan kognitif (Son, ae al, 2012 dalam
Mailani, Fitri, 2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar