Altruisme
Istilah altruisme (altruism) digunakan pertama kali pada abad ke-19
oleh filsuf Auguste Comte. Altruisme berasal dari kata Yunani “alteri”
yang berarti orang lain. Penggunaan istilah “alteri” oleh Comte pada
dasarnya untuk menjelaskan bahwa setiap orang yang hidup di muka bumi
ini memiliki sebuah tanggung jawab moral untuk melayani umat manusia
sepenuhnya, sehingga setiap orang harus memiliki sikap dan perilaku yang
tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi lebih mengutamakan
kepentingan orang lain.
Altruisme adalah sebuah bentuk yang spesifik dari perilaku yang
menguntungkan orang lain tapi tidak ada ekspektasi akan memperoleh
keuntungan pribadi (Crisp dan Turner, 2007). Contoh dari altruisme
adalah menyelamatkan seseorang dari tertabrak kereta api secara spontan.
Usaha menolong ini memng menguntungkan bagi orang lain, namun tidak
dapat dipungkiri menyisakan kemungkinan adanya resiko bagi penolong.
Batson (1943) menyatakan bahwa altruisme adalah keadaan
termotivasi yang dilakukan untuk mencapai kesejahteraan orang lain.
Perilaku atau tindakan altruisme merupakan bentuk perilaku sosial yang
ditujukan untuk kebaikan orang lain.
Pernyataan ini seperti diungkap oleh
Walstern dan Piliavin (Huffman dkk, 1997) perilaku altruisme adalah
perilaku menolong (perilaku altruisme) yang timbul bukan karena adanya tekanan
atau kewajiban, melainkan tindakan tersebut bersifat suka rela dan tidak berdasarkan
norma–norma tertentu, tindakan tersebut juga dapat merugikan penolong, karena
meminta pengorbanan waktu, usaha, uang dan tidak ada imbalan atau pun reward dari
semua tindakan tersebut.
Menurut Cohen (Sampson, 1976) perilaku altruisme diawali adanya suatu
keinginan untuk memberikan memberikan pertolongan tanpa mengharapkan imbalan.
Lebih lanjut Bartal, dkk (dalam Desmita, 2010) mendefinisikan altruisme sebagai
tahap dimana individu melakukan tindakan menolong secara sukarela. Perilaku
altruisme yang motifnya untuk mengurangi atau menghilangkan perasaan sedih atau
tekanan personal, maka akan menimbulkan perilaku altruisme yang bersifat egoistik.
Berdasarkan beberapa pengertian yang sudah dipaparkan diatas, dapat
disimpulkan bahwa perilaku altruisme adalah perilaku menolong yang sengaja
ditujukan untuk menguntungkan orang lain yang dilakukan secara suka rela tanpa
adanya imbalan yang dapat menyebabkan kerugian waktu, usaha, uang pada si
penolong dari semua tindakan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar