Menurut Cohen (dalam Sampson, 1976) altruisme terdiri atas aspek – aspek
sebagai berikut:
a. Sifat suka memberi
Perilaku untuk mememnuhi keinginan orang lain, perilaku ini menguntungkan
orang lain yang mendapatkan perlakuan. Contoh: berbagi rezeki dengan orang
yang lebih membutuhkan.
b. Empati
Suatu kemampuan untuk merasakan keadaan orang lain, kepekaan perasaan yang
dicerminkan dalam perhatian terhadap penderitaan orang lain dan merupakan
dasar untuk melakukan tindakan pertolongan bagi orang lain. Contoh : ikut merasa
sedih ketika teman mengalami musibah dan memberi pertolongan.
c. Sukarela
Tindakan yang dilakukan tanpa adanya keinginan untuk mendapatkan imbalan
apapun dengan perasaan ikhlas untuk kepentingan orang lain. Contoh : menolong
orang lain tanpa mengharapkan balasan dari orang yang ditolong.
Menurut teori Myers (2012) membagi perilaku altruisme dalam tiga aspek yaitu:
a. Memberi perhatian terhadap orang lain
Individu membantu orang lain karena adanya kasih sayang. Pengabdian, kesetiaan
yang diberikan tanpa ada keinginan untuk memperoleh imbalan untuk dirinya
sendiri.
b. Membantu orang lain
Individu dalam membantu orang lain disadari oleh keinginan yang tulus dan hati
nurani dari orang tersebut, tanpa adanya penagruh dari orang lain.
c. Mengutamakan kepentingan orang lain
Dalam membantu orang lain, kepentingan yang bersifat pribadi dikesampingkan
dan lebih mementingkan kepentingan orang lain.
Berdasarkan uraian aspek-aspek perilaku altruisme dari kedua tokoh diatas dapat
disimpulkan bahwa peneliti memilih aspek-aspek sesuai dengan teori Cohen (dalam
Sampson, 1976), yaitu: sifat suka memberi, empati, sukarela. Peneliti memilih ketiga
aspek tersebut karena aspek tersebut lebih rinci untuk menjelaskan altruisme secara
menyeluruh melalui ketiga aspek yang telah dipaparkan diatas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar