Sabtu, 22 Februari 2020

Penelitian "Cross-Sectional" (skripsi dan tesis)

Kalau pada penelitian kohor dan kasus kelola ada pendekatan periode waktu tertentu (period time approach) baik secara prospektif (ke depan) maupun retrospektif (ke belakang), pada penelitian cross-sectional waktunya hanya pada saat observasi saja (point time approach). Oleh karenanya, metode ini sering pula disebut sebagai penelitian prevalensi atau kadang-kadang disebut sebagai survai. Disebut sebagai penelitian prevalensi karena hasil penelitian hanya dapat menghitung angka prevalensi yaitu angka yang menggambarkan banyaknya kasus (baru dan lama) pada periode tertentu saja. Penelitian ini yang merupakan penelitian yang paling lemah diantara penelitian epidemiologik lainnya, dapat dipakai sebagai tahap pertama dalam penelitian kohor atau dapat pula digunakan untuk rnencari kelompok kasus dan kelompok kontrol dalam penelitian kasus kelola. Akan tetapi, biasanya penelitian inilah yang paling sering dilakukan, umpamanya dalam Survai Kesehatan Rumah Tangga dan Survai Demografi Kesehatan Indonesia. Dari survai-survei tersebut, dapat diketahui umpamanya data tekanan darah ibu hamil, proporsi akseptor KB dan prevalensi penyakit kencing manis. Keunggulan metode penelitian ini antara lain mudah dilaksanakan, relatif murah, menghasilkan angka prevalensi dan dapat mengamati banyak variabel. Sedangkan keterbatasannya tidak dapat meneliti kondisi atau kasus penyakit yang sedikit (rare)
banyak "bias" yang timbul, kurang baik untuk meramalkan kecenderungan, memerlukan sampel besar, kurang akurat untuk menggambarkan suatu penyakit dan faktor risiko serta tidak dapat menghitung angka insidensi

Tidak ada komentar: