Menurut Myers (2012) faktor-faktor altruisme adalah sebagai berikut :
a. Faktor yang mempertimbangkan pengaruh-pengaruh internal terhadap
keputusan menolong, hal ini juga termasuk menggambarkan situasi suasana
hati, pencapaian reward, empati, mood seseorang.
b. Faktor eksternal seperti jenis kelamin, kesamaan karakteristik, kedekatan
hubungan, daya tarik antar penolong dan yang ditolong, jumlah pengamatan
lain, tekanan waktu, kondisi lingkungan dan antribusi.
c. Faktor personal, yaitu mempertimbangkan sifat dari penolong, hal ini
mencakup sifat-sifat kepribadian, gender, dan religiusitas subyek (kepercayaan
religius).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku altruisme menurut Sarwono (1999)
adalah:
a. Pengaruh situasi, merupakan pengaruh eksternal yang diperlukan sebagai
motivasi yang mungkin timbul dalam diri individu pada situasi itu pengaruh
ini terdiri atas : (1.) Kehadiran orang lain; (2.) Menolong jika orang lain
menolong; (3.) Desakan waktu; (4.) Kemampuan yang dimiliki
b. Pengaruh dari dalam diri individu, sangat berperan pada perilaku individu
dalam menolong yang dapat dibagi dalam : (1.) Perasaan dari dalam diri
individu dapat mempengaruhi perilaku menolong artinya baik perasaan
kasihan maupun perasaan antipasti dapat berpengaruh terhadap motivasi
individu dalam menolong; (2.) faktor sifat-sifat individu memiliki ciri-ciri dan
kualitas yang khas, setiap individu memiliki sifat yang unik dan berbeda
dengan sifat individu yang lain; (3.) Agama, ternyata juga dapat
mempengaruhi perilaku menolong
. Menurut penelitian Sappington dan Baker
(dalam Sarwono, 1999), yang berpengaruh pada perilaku menolong bukanlah
seberapa kuatnya ketaatan beragama itu sendiri, melainkan bagaimana
kepercayaan atau keyakinan orang bersangkutan tentang pentingnya menolong
yang lemah seperti yang diajarkan oleh agama.
c. Karakter orang yang ditolong, individu kadang-kadang dipengaruhi oleh
karakteristik orang yang membutuhkan pertolongan apakah orang itu menarik
secara fisik atau ada hal-hal lain yang membuat individu merasa tertarik untuk
memberikan pertolongan.
Berdasarkan uraian faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku altruisme
yaitu diantaranya: situasi suasana hati, pencapaian reward, empati, mood seseorang,
jenis kelamin, kesamaan karakteristik, kedekatan hubungan, dan daya tarik antar
penolong dan yang ditolong, jumlah pengamatan lain, tekanan waktu, kondisi
lingkungan dan antribusi, sifat-sifat kepribadian, gender, dan religiusitas. Peneliti
memilih faktor religiusitas, karena religiusitas merupakan keberagamaan yang
dilakukan oleh individu lewat suatu tindakan salah satunya adalah dengan berbuat
baik kepada sesama dengan cara memberikan bantuan tanpa mengharapkan imbalan
atau disebut juga dengan perilaku altruisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar