Yang et al. (2004) menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang
mempengaruhi munculnya work-family conflict, yaitu tuntutan kerja (work
demand) dan tuntutan keluarga (family demand). Yang et al. (2004)
menambahkan bahwa tuntutan kerja muncul karena adanya kelebihan beban kerja
dan tekanan waktu dari pekerjaan sedangkan tuntutan keluarga muncul karena
tekanan waktu yang berkaitan dengan tugas rumah tangga misalnya mengurus
anak atau menjaga rumah.
Menurut Greenhaus dan Beutell (1985), work-family conflict muncul
karena adanya beberapa faktor yaitu tekanan pekerjaan (job stressor), tekanan
keluarga (family stressor), keterlibatan pekerjaan (job involvement), dan
keterlibatan keluarga (family involvement). Greenhaus dan Beutell (1985)
menambahkan bahwa “tekanan pekerjaan dapat berupa beban pekerjaan yang
terlalu berat, tidak adanya peran yang jelas dalam pekerjaan, dan kurangnya
otonomi. Tekanan keluarga adalah beban yang harus ditanggung seseorang karena
kehidupan keluarganya. Keterlibatan pekerjaan menunjukkan sejauh mana
seseorang memihak secara psikologis pada pekerjaannya. Sedangkan keterlibatan
keluarga menunjukkan sejauh mana seseorang memihak atas perannya dalam
keluarga”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar