Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu :
- Pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group pretestposttest, intec-group comparison;
- True-experimental, meliputi posttest only control design, pretest-control group design;
- Factorial experimental; dan
- Quasi experimental, meliputi time series design dan nonequivalent control group design.
- Pre-experiment
Dalam pre-experimental design terdapat tiga alternatif desain sebagai berikut.
1) One-shot case study
Jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian. Adapun bagan dari one-shot case study adalah sebagai berikut:
X | O |
Perlakuan terhadap variabel independen (Treatment of independent variable) | Pengamatan atau pengukuran terhadap variabel dependen (Observation or measurement of dependent variable) |
Bagan tersebut dapat dibaca sebagai berikut: terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya.
Contoh: Pengaruh penggunaan Komputer dan LCD (X) terhadap hasil belajar siswa (O).
2) The one group pretest-posttest design
Perbedaan dengan desain pertama adalah, untuk the one group pretest-posttest design, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan, hasil perlakuan dapat diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Bentuk bagan desain tersebut adalah sebagai berikut.
O1 | X | O2 |
Pretest | Treatment | Posttest |
Desain ini mempunyai beberapa kelemahan, karena akan menghasilkan beberapa ukuran perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh faktor historis (tidak menghasilkan perbedaan O1 dan O2), maturitation (subjek penelitian dapat mengalami kelelahan, kebosanan, atau kelaparan dan kadang enggan menjawab jika dinilai tidak sesuai dengan nilai yang berlaku), serta pembuatan instrument penelitian. Kejelekannya yang paling fatal adalah tidak akan menghasilkan apapun.
3) The static-group comparison.
Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua, yang satu memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang lain tidak mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang akan muncul dalam desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap subjek yang akan diteliti. Oleh karena itu, grup tersebut harus dipilih secara acak.
Ketiga bentuk desain preexperiment itu jika diterapkan untuk penelitian akan banyak variabel luar masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal penelitian menjadi rendah.
- True Experiments
Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis penelitian tersebut dapat dielaborasi sebagai berikut :
1) Pretest-posttes control group design
Dalam desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group eksperimen dan group kontrol. Hasil pretest yang baik adalah jika nilai group eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Bagan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
R | O1 | X | O2 |
R | O3 | O4 |
2) Posttest-only control group design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain tidak.
Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut.
R | X | O1 |
R | O2 |
Dalam penelitian, pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik t-test. Jika ada perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
- Factorial Design
- Quasi Experiments
Dalam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek kesetaraan maupun grup kontrol. Bentuk-bentuk quasiexperiments antara lain :
1) Time Series Design
Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat dipilih secara random.
O1 O2 O3 O4 x O5 O6 O7 O8 |
Jika hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi perlakuan.
Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besar pengaruhnya perlakuan adalah (O5 + O6 + O7 + O8) – O1 + O2 + O3 + O4).
Sebelum diberi perlakuan, grup diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan grup sebelum diberi perlakuan.
Jika hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti grup tersebut dalam kondisi tidak stabil dan tidak konsisten. Setelah kondisi tidak labil maka perlakuan dapat mulai diberikan.
2) Nonequivalent control group design
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, tetapi pada desain ini group eksperimen maupun group kontrol tidak dipilih secara random.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar