Jumat, 24 Januari 2020

Pengertian Makna Hidup (skripsi dan tesis)


 Frank. (2003) mengungkapkan kebermaknaan hidup sebagai keadaan dimana individu menghayati hidupnya sebagai kehidupan yang penuh arti dengan memahami bahwa setiap peristiwa dalam kehidupannya terdapat hal penting yang berharga dan berarti, sehingga individu menemukan alasan untuk tetap bertahan hidup, Frankl juga mengungkapkan kebermaknaan hidup akan dimiliki seseorang jika dia dapat mengetahui apa makna dan tujuan hidupnya. (Chusairi, 1996) Logoterapi memandang manusia merupakan kesatuan dari dimensi raga-kejiwaan serta rohani (spirituality). Secara etimologis, logos dalam bahasa Yunani selain bermakna (meaning), juga mencakup rohani. Gabungan ketika aspek manusiawi menjadikan logoterapi yakin bahwa makna hidup (the meaning of life) dan hasrat untuk hidup bermakna (the will to meaning) adalah motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna (the meaningful life).
Pada perkembangan lebih lanjut inti ajaran logoterapi dirumuskan seperti yang diterbitkan The Institute of Logotherapy sebagai berikut : 1. Hidup ini bermakna dalam situasi, bahkan dalam kesedihan sekalipun. 2. Memiliki “kehendak hidup bermakna” yang menjadi motivasi utama kita dalam menjalani kehidupan. 3. Bebas merumuskan makna hidup pada apa yang kita kerjakan, kita alami atau setidak-tidaknya pada sikap kita dalam menghadapi situasi derita yang tak dapat diubah. 11 Auhagen (Fridayanti, 2013) menyatakan makna hidup (meaning in life) adalah konsep yang luas dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Untuk memberi gambaran mengenai luasnya konsep ini Auhagen menggali beberapa pendekatan psikologi yang mencoba memberi penjelasan mengenai makna hidup, diantaranya adalah : Pertama, pendekatan psikologi eksistensial (Victor Frankl & Salvatore Maddi).
Frankl mengobservasi bahwa kondisi kehilangan makna atau perasaan tanpa makna merupakan kondisi kevakuman eksistensial yang dapat membuat seseorang menjadi frustasi sehingga dapat mengarah pada kondisi sakit, bahkan yang terburuk dapat berujung pada kematian. Penderitaan melahirkan feeling of meaningless yang dapat menimbulkan penyakit eksistensial yang disebut Frankl sebagai noogenic neuroses. Kedua, pendekatan psikologi individual (individual psychology) dari Alfred Adler yang mana makna hidup terbentuk dari upaya menemukan solusi dari permasalahan sosial yang dihadapi. Ketiga, pendekatan teori kebutuhan (need theory) dari Abraham Maslow dan Roy Baumeister. Teori kebutuhan (need theor) Maslow yang kemudian dikembangkan oleh Baumeister sehingga menjadi jelas kaitan antara kebutuhan dan makna hidup. Teori Maslow menyebutkan bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk memuaskan kebutuhan berdasarkan prioritas. Saat kebutuhan psikologis yang mendasar (misalnya makan dan minum) dipenuhi, maka manusia cenderung untuk berusaha memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi, termasuk kebutuhan untuk transedens. Baumeister (Fridayanti, 2013) mengolah pendekatan Maslow dalam kondisi situasi terbaru dalam budaya Amerika yang menekankan signifikansi dari diri (self).
Melalui teori kebutuhan, Baumeister merumuskan satu jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk makna (the neef for meaning) yang merupakan motivasi untuk  memahami sesuatu hal dalam kehidupan yang berbeda untuk mendapatkan arti atau makna dari kehidupan : 1. Need for purpose (kebutuhan untuk tujuan) Merupakan keinginan untuk menghubungkan antara kejadian masa kini dan masa datang. 2. Need for value (kebutuhan akan nilai) Keinginan bahwa tindakan kita memiliki nilai positif. 3. Need efficacy (keinginan untuk mempengaruhi lingkungan) Keinginan untuk membuat diri bisa mempengaruhi lingkungan sekitar. 4. Need for self worth (kebutuhan untuk merasa berharga) keinginan bahwa diri kita memiliki nilai positif. Makna hidup menurut Frankl (Bastaman, 1996) adalah kesadaran dengan kesempatan dan kemungkinan yang dilatarbelakangi oleh realitas. Makna hidup adalah hal-hal yang dipandang penting, dirasakan berharga, dan diyakini sebagai sesuatu yang besar serta dapat dijadikan tujuan hidup bagi seseorang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002) pengertian bermakna adalah berarti atau mengundang arti penting, sedangkan pengertian hidup adalah masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan makna hidup adalah menuju pada suatu hal yang mengandung arti penting dalam hidup, atau menuju pada sesuatu yang mengandung makna hidup. Menurut Yalom (Bastaman, 1996) makna hidup merupakan tujuan hidup yang segala sesuatunya ingin dicapai dan dipenuhi. Makna hidup berawal dari tujuan hidup, harapan dalam hidup dan alasan mengapa seseorang harus terus hidup. Setiap individu memiliki makna hidup di dalam kehidupannya sendiri, walaupun pada kenyataannya tidak mudah untuk menemukan makna hidup tersebut. apabila makna 13 hidup berhasil ditemukan dan dipenuhi maka kehidupan akan dirasa semakin bermakna dan berharga yang pada akhirnya bisa membuat diri menjadi bersyukur.
Frankl (2003) berpendapat bahwa kebermaknaan hidup adalah keadaan yang menunjukkan sejauh mana seseorang telah mengalami dan menghayati kepentingan keberadaan hidupnya menurut sudut pandang dirinya sendiri. Frankl (2003) mengungkapkan bahwa kebermaknaan hidup adalah kemampuan untuk menghayati hidup dan menunjukkan corak kehidupan penuh semangat dan gairah hidup serta jauh dari perasaan hampa dalam kehidupan sehari-hari. Kebermaknaan hidup menurut Kenyon ( Steger, Frazier, Oishi, & Kaler, 2006) mengungkapkan bahwa kebermaknaan hidup memiliki pengertian yang sangat bervariasai, namun dalam kehidupan yang nyata kebermaknaan hidup adalah sama-sama dianggap sesuatu yang penting dan berharga oleh setiap manusia. Kebermaknaan hidup dianggap berharga karena makna hidup juga dianggap sebagai tujuan hidup dalam kehidupan manusia. Tujuan hidup sangat penting karena dengan adanya tujuan dalam hidup maka mereka akan mampu merasakan perasaan bermakna dari waktu ke waktu. Menurut Reker dan Wong (Macdonal dkk, 2011) mendefinisikan kebermaknaan hidup adalah sebagai suatu tanggung jawab dan tujuan dalam kehidupan dari setiap individu guna mencapai suatu tujuan yang berharga, dan adanya suatu kebutuhan yang terpenuhi dalam kehidupannya. Sedangkan Steger dan Frazier (2005) menyebutkan bahwa tanpa adanya makna hidup yang dirasakan dalam diri individu adalah frustasi yang ditandai dengan munculnya perasaan bosan, apatis, dan ketidakpedulian makna hidup dalam diri individu memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi hidup manusia secara universal yang tidak hanya kebutuhan biologis, sosial, dan psikologis melainkan menjadi makhluk spiritual yang mampu melampaui keterbatasan fisik melalui
 Berdasarkan penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa makna hidup merupakan hal yang dianggap penting oleh seseorang. semua individu mampu memberikan arti penting serta tujuan dalam kehidupannya guna mencapai konsistensi penghayatan hidup penuh makna dari waktu ke waktu. Makna hidup memberikan tujuan yang jelas pada kehidupan seseorang, yakni hal-hal yang perlu dicapai dan dipenuhi bila berhasil ditemukan dan dipenuhi akan menyebabkan kehidupan ini dirasakan demikian berarti dan berharga yang membuat diri bisa selalu bersyukur dengan sendirinya

Tidak ada komentar: