Ida dan Cinthia (2010) menjelaskan, bahwa Financial management behavior berhubungan dengan tanggung jawab keuangan seseorang mengenai cara pengelolaan keuangan individu. Tanggung jawab keuangan adalah proses pengelolaan uang dan aset lainnya dengan cara yang dianggap produktif. Pengelolaan uang (Manajemen Uang) adalah proses menguasai menggunakan aset keuangan. Ada beberapa elemen yang masuk ke pengelolaan uang yang efektif, seperti pengaturan anggaran,menilai perlunya pembelian dan utang pensiun dalam kerangka waktu yang wajar. Tugas utama pengelolaan uang adalah proses penganggaran. Anggaran bertujuan untuk memastikan bahwa individu mampu mengelola kewajiban keuangan secara tepat waktu dengan menggunakan penghasilan yang diterima dalam periode yang sama (Ida dan Cinthia, 2010:133). Selain itu, Aizcrobe et al. (2003:1-32) menemukan bahwa keluarga yang memiliki pendapatan lebih rendah memilik kemungkinan yang kecil untuk menabung dan penghasilan seseorang akan menunjukkan perilaku manajemen keuangan yang bertanggung jawab. Seseorang yang memiliki financial management behavior cenderung membuat anggaran, menghemat uang dan mengkontrol belanja. Untuk menunjukkan financial management behavior, individu juga harus merasa bahwa informasi yang penting dan relevan bagi individu adalah memungkinkan individu untuk membuat perbedaan dalam hasil yang akan dicapai.
Individu tidak dapat mengandalkan pengetahuannya sendiri atau sumber keuangan (income) kecuali individu tersebut merasa bahwa mampu mengendalikan nasib keuangannya sendiri. Individu yang percaya bahwa hasil keuangan karena kebetulan atau orang lain yang kuat, yaitu, eksternal, akan cenderung untuk tidak mengambil langkah-langkah untuk mengelola keuangan (financial management) (Ida dan Cinthia, 2010 : 132) Beberapa perilaku ini berfokus pada manfaat masa depan serta kesejahteraan keuangan pribadi individunya sendiri (misalnya, menabung untuk biaya tak terduga), dan lain-lain fokus pada manfaat sekarang (misalnya,mengambil uang tunai pada kartu kredit membiayai konsumsi saat ini). Skor perilaku keuangan menggambarkan perilaku konsumen terhadap keberlangsungan hidup dari sekarang serta difokuskan untuk kehidupan pada masa depan (Nye and Hillyard, 2013). Manusia sebagai individu mempunyai watak, tempramen, sifat, dan kepribadian yang berbeda-beda. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu perilaku intern dan periaku ekstern (Wursanto, 2003:275) sebagai berikut:
1. Perilaku intern, adalah perilaku-perilaku yang dipengaruhi oleh faktor genetika, yaitu segala hal yang dibawa sejak lahir sehingga merupakan warisan orang tua.
2. Perilaku ekstern, yaitu perilaku yang dipengaruhi oleh faktor dari luar, misalnya faktor lingkungan dari keluarga dan masyarakat karena banyak mempengaruhi perilaku kehidupan sehari-hari dalam hidup seseorang.
Faktor lain yang mempengaruhi pembentukan perilaku adalah sikap. Sikap merupakan faktor penting yang mempengaruhi pembentukan perilaku karena sikap berhubungan dengan persepsi, kepribadian, dan belajar. Menurut L. Daft (2009 : 401), sikap adalah sebuah keputusan dan merupakan pilihan yang dibuat dari sejumlah alternatif yang ada. Sedangkan pengambilan keputusan merupakan proses identifikasi permasalahan dan peluang, kemudian menyelesaikannya. Biasanya dalam organisasi maupun perorangan para individu itu pasti akan membuat suatu keputusan (decision), artinya individu tersebut membuat pilihan-pilihan dari dua alternatif atau lebih (Robins dan Judge, 2008 : 187). Mengalokasikan sebagian dana penghasilan untuk melakukan proteksi diri dan keluarga maka orang tersebut telah memikirkan resiko serta keuntungan yang akan diperoleh yang akan terjadi mendatang (Warsono, 2010). Sehingga melakukan pengelolaan keuangan yang baik dapat memberikan dampak yang positif bagi kehidupan keluarga
Individu tidak dapat mengandalkan pengetahuannya sendiri atau sumber keuangan (income) kecuali individu tersebut merasa bahwa mampu mengendalikan nasib keuangannya sendiri. Individu yang percaya bahwa hasil keuangan karena kebetulan atau orang lain yang kuat, yaitu, eksternal, akan cenderung untuk tidak mengambil langkah-langkah untuk mengelola keuangan (financial management) (Ida dan Cinthia, 2010 : 132) Beberapa perilaku ini berfokus pada manfaat masa depan serta kesejahteraan keuangan pribadi individunya sendiri (misalnya, menabung untuk biaya tak terduga), dan lain-lain fokus pada manfaat sekarang (misalnya,mengambil uang tunai pada kartu kredit membiayai konsumsi saat ini). Skor perilaku keuangan menggambarkan perilaku konsumen terhadap keberlangsungan hidup dari sekarang serta difokuskan untuk kehidupan pada masa depan (Nye and Hillyard, 2013). Manusia sebagai individu mempunyai watak, tempramen, sifat, dan kepribadian yang berbeda-beda. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu perilaku intern dan periaku ekstern (Wursanto, 2003:275) sebagai berikut:
1. Perilaku intern, adalah perilaku-perilaku yang dipengaruhi oleh faktor genetika, yaitu segala hal yang dibawa sejak lahir sehingga merupakan warisan orang tua.
2. Perilaku ekstern, yaitu perilaku yang dipengaruhi oleh faktor dari luar, misalnya faktor lingkungan dari keluarga dan masyarakat karena banyak mempengaruhi perilaku kehidupan sehari-hari dalam hidup seseorang.
Faktor lain yang mempengaruhi pembentukan perilaku adalah sikap. Sikap merupakan faktor penting yang mempengaruhi pembentukan perilaku karena sikap berhubungan dengan persepsi, kepribadian, dan belajar. Menurut L. Daft (2009 : 401), sikap adalah sebuah keputusan dan merupakan pilihan yang dibuat dari sejumlah alternatif yang ada. Sedangkan pengambilan keputusan merupakan proses identifikasi permasalahan dan peluang, kemudian menyelesaikannya. Biasanya dalam organisasi maupun perorangan para individu itu pasti akan membuat suatu keputusan (decision), artinya individu tersebut membuat pilihan-pilihan dari dua alternatif atau lebih (Robins dan Judge, 2008 : 187). Mengalokasikan sebagian dana penghasilan untuk melakukan proteksi diri dan keluarga maka orang tersebut telah memikirkan resiko serta keuntungan yang akan diperoleh yang akan terjadi mendatang (Warsono, 2010). Sehingga melakukan pengelolaan keuangan yang baik dapat memberikan dampak yang positif bagi kehidupan keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar