Plagiarisme menurut historisnya, berakar dari istilah Romawi yaitu plagium, yang artinya adalah penculikan anak atau budak. Istilah ini kemudian dipakai Mancus Valerius Martialis untuk menyindir penyair lainnya, Fedentinus, yang melakukan plagiat atas syairsyairnya (Soelistyo, 2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan plagiarisme sebagai penjiplakan yang melanggar hak cipta. Sedangkan Weber-Wulff (2014) mendefinisikan bahwa plagiarisme adalah tindakan sadar dari seorang individu untuk mengambil sebagian dari ide orang lain yang diakui sebagai pekerjaannya dengan penataan ulang untuk menyamarkan asal ide pengambilan, sehingga pembaca mengira bahwa karya tersebut orisinil. Tindakan yang dapat masuk ke dalam jenis plagiarisme cukup beragam dan luas. Jenis-jenis tindakan tersebut menurut Weber-Wulff (2014) meliputi tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Copy and paste.
Tindakan ini adalah yang paling popular dan sering dilakukan. Plagiator mengambil sebagian porsi teks yang biasanya berasal dari internet kemudian dengan (CTRL + C dan CTRL + V) salinan dokumen diambil dan disisipkan ke dalam tulisan yang dibuat. Dari penggabungan dokumen ini dapat dilihat ketidaksesuaian ide dan gaya penulisan. Di bagian tertentu tulisan terlihat baik sementara di bagian lainnya tidak.
b. Penerjemahan.
Penerjemahan tanpa mengutip atau merujuk secara tepat juga sering dilakukan. Plagiator biasanya memilih bagian teks dari sumber yang akan diterjemahkan, kemudian secara manual atau melalui software, penerjemah malakukan penerjemahan ke dalam draft kasar. Tak jarang karena menggunakan software yang tidak peka terhadap konteks kalimat, maka hasil terjemahan pun menjadi kacau.
c. Plagiarisme terselubung.
Plagiarisme terselubung disini adalah tindakan mengambil sebagian porsi tulisan orang lain untuk kemudian mengubah beberapa kata atau frasa dan menghapus sebagian lainnya tanpa mengubah sisa dan konstruksi teks lainnya. d. Shake and paste collections. Tindakan ini mengacu pada pengumpulan beragam sumber tulisan untuk kemudian mengambil darinya ide dalam level paragraph bahkan kalimat untuk menggabungkannya menjadi satu. Seringkali hasil teks dari penggabungan ini tidak tersusun secara logis dan menjadi tidak koheren secara makna.
e. Clause quilts.
Tindakan ini adalah mencampurkan kata-kata yang dibuat dengan potongan tulisan dari sumber-sumber yang berbeda. Potongan teks dari berbagai sumber digabungkan dan tak jarang sebagian merupakan kalimat yang belum tuntas digabung dengan potongan lain untuk melengkapinya. Beberapa ahli menamakannya mosaic plagiarism. f. Plagiarisme struktural. Jenis plagiarisme ini adalah terkait dengan peniruan pola struktur tulisan, dari mulai struktur retorika, sumber rujukan, metodologi, bahkan sampai tujuan penelitian.
g. Pawn sacrifice.
Tindakan ini merupakan upaya mengaburkan beberapa bagian dari teks yang memang digunakan walaupun penulis menuliskan sumber kutipannya. Sering kali bagian teks dari sumber lain yang dikutip dan diberi pengakuan hanya sebagian kecil saja, padahal bagian yang diambil lebih dari itu.
h. Cut and slide.
Pada dasarnya mirip dengan pawn sacrifice dengan sedikit perbedaan. Plagiator biasanya mengambil satu porsi teks dari sumber lain. Sebagian teks tersebut dikutip dan diberi pengakuan dengan cara yang benar dengan kutipan langsung, sementara sebagian lain yang jelas-jelas diambil langsung tanpa modifikasi dibiarkan begitu saja masuk dalam tulisannya.
i. Self-plagiarism
. Jenis tindakan ini adalah menggunakan ide dari tulisan-tulisan sendiri yang telah dibuat sebelumnya namun menggunakannya dalam tulisan baru tanpa kutipan dan pengakuan yang tepat. Walaupun penulis merasa bahwa ide tersebut adalah miliknya dalam tulisan sebelumnya dan dapat menggunakannya secara bebas sesuai keinginannya, hal ini dianggap sebagai praktik akademik yang tidak baik.
j. Other dimensions.
Jenis-jenis tindakan plagiarisme lainnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Plagiator dapat menjiplak dari satu sumber atau lebih, atau menggabungkan dua atau lebih bentuk plagiat yang disebutkan diatas dalam tulisan yang dibuat. Tindakan plagiat masih memungkinkan untuk berkembang dengan modifikasi dimensi dari tindakannya
a. Copy and paste.
Tindakan ini adalah yang paling popular dan sering dilakukan. Plagiator mengambil sebagian porsi teks yang biasanya berasal dari internet kemudian dengan (CTRL + C dan CTRL + V) salinan dokumen diambil dan disisipkan ke dalam tulisan yang dibuat. Dari penggabungan dokumen ini dapat dilihat ketidaksesuaian ide dan gaya penulisan. Di bagian tertentu tulisan terlihat baik sementara di bagian lainnya tidak.
b. Penerjemahan.
Penerjemahan tanpa mengutip atau merujuk secara tepat juga sering dilakukan. Plagiator biasanya memilih bagian teks dari sumber yang akan diterjemahkan, kemudian secara manual atau melalui software, penerjemah malakukan penerjemahan ke dalam draft kasar. Tak jarang karena menggunakan software yang tidak peka terhadap konteks kalimat, maka hasil terjemahan pun menjadi kacau.
c. Plagiarisme terselubung.
Plagiarisme terselubung disini adalah tindakan mengambil sebagian porsi tulisan orang lain untuk kemudian mengubah beberapa kata atau frasa dan menghapus sebagian lainnya tanpa mengubah sisa dan konstruksi teks lainnya. d. Shake and paste collections. Tindakan ini mengacu pada pengumpulan beragam sumber tulisan untuk kemudian mengambil darinya ide dalam level paragraph bahkan kalimat untuk menggabungkannya menjadi satu. Seringkali hasil teks dari penggabungan ini tidak tersusun secara logis dan menjadi tidak koheren secara makna.
e. Clause quilts.
Tindakan ini adalah mencampurkan kata-kata yang dibuat dengan potongan tulisan dari sumber-sumber yang berbeda. Potongan teks dari berbagai sumber digabungkan dan tak jarang sebagian merupakan kalimat yang belum tuntas digabung dengan potongan lain untuk melengkapinya. Beberapa ahli menamakannya mosaic plagiarism. f. Plagiarisme struktural. Jenis plagiarisme ini adalah terkait dengan peniruan pola struktur tulisan, dari mulai struktur retorika, sumber rujukan, metodologi, bahkan sampai tujuan penelitian.
g. Pawn sacrifice.
Tindakan ini merupakan upaya mengaburkan beberapa bagian dari teks yang memang digunakan walaupun penulis menuliskan sumber kutipannya. Sering kali bagian teks dari sumber lain yang dikutip dan diberi pengakuan hanya sebagian kecil saja, padahal bagian yang diambil lebih dari itu.
h. Cut and slide.
Pada dasarnya mirip dengan pawn sacrifice dengan sedikit perbedaan. Plagiator biasanya mengambil satu porsi teks dari sumber lain. Sebagian teks tersebut dikutip dan diberi pengakuan dengan cara yang benar dengan kutipan langsung, sementara sebagian lain yang jelas-jelas diambil langsung tanpa modifikasi dibiarkan begitu saja masuk dalam tulisannya.
i. Self-plagiarism
. Jenis tindakan ini adalah menggunakan ide dari tulisan-tulisan sendiri yang telah dibuat sebelumnya namun menggunakannya dalam tulisan baru tanpa kutipan dan pengakuan yang tepat. Walaupun penulis merasa bahwa ide tersebut adalah miliknya dalam tulisan sebelumnya dan dapat menggunakannya secara bebas sesuai keinginannya, hal ini dianggap sebagai praktik akademik yang tidak baik.
j. Other dimensions.
Jenis-jenis tindakan plagiarisme lainnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Plagiator dapat menjiplak dari satu sumber atau lebih, atau menggabungkan dua atau lebih bentuk plagiat yang disebutkan diatas dalam tulisan yang dibuat. Tindakan plagiat masih memungkinkan untuk berkembang dengan modifikasi dimensi dari tindakannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar