Ada beberapa definisi persediaan
dari beberapa sumber diantaranya adalah suatu daftar barang-barang dan bahan
yang disimpan dan tersedia dalam gudang untuk kegiatan usaha (Businesslink, 2010). Persediaan atau
inventori adalah suatu istilah umum yang mununjukan segala sesuatu atau sumber
daya – sumber daya organisasi yang disimpan dalam rangka antisipasi terhadap
pemenuhan permintaan (Handoko,2000). Persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan,
part yang disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam
perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi/produk yang
disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu
(Assauri,2004).
Persediaan ada karena suplai dan permintaan sulit untuk disinkronkan
sempurna dan membutuhkan waktu untuk melakukan operasi terkait material. Untuk beberapa
alasan, suplai dan permintaan
seringkali berbeda dengan tingkat di mana mereka masing-masing memberikan dan
memerlukan persediaan. Alasan terbaik dapat dijelaskan oleh empat faktor
fungsional yaitu
waktu persediaan, diskontinuitas,
ketidakpastian permintaan dan ekonomi (Tersin, 1994).
Persediaan
juga merupakan salah satu asset termahal bagi banyak perusahaan & para
menager operasi diseluruh dunia telah mengetahui bahwa manajemen persediaan
yang baik sangat penting. Pada satu sisi sebuah perusahaan dapat menurunkan
biaya dengan mengurangi persediaan. Pada sisi lain, produksi dapat berhenti dan
pelanggan menjadi tidak puas ketika pesanannya tidak tersedia. Oleh karena itu,
perusahaan harus dapat mengatur keseimbangan antara investasi persediaan dan
layanan pelanggan (Heizer & Render, 2005).
Persedian
bisa muncul karena memang direncanakan atau merupakan akibat dari ketidaktahuan
terhadap suatu informasi. Jadi ada perusahaan yang memiliki persediaan karena
sengaja menyetok lebih awal atau lebih banyak dari waktu & jumlah yang
dibutuhkan, ada juga karena merupakan akibat dari permintaan yang terlalu
sedikit dibandingkan dengan perkiraan awal. Ketidakpastian tersebut juga
dialami oleh kebanyakan perusahaan yang beroperasi dengan sistem make to stock.
Bahkan banyak perusahaan yang akan menghadapi ketidakpastian yang sangat tinggi
sehingga bisa memiliki persedian
berlebih yang cukup banyak diakhir masa jual produk (Pujawan,2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar