TMU
merupakan satuan waktu yang digunakan dalam MTM (Methods Time Measurement). Definisi TMU ialah unit pengukuran
waktu, dimana : 1 TMU =0,00001 jam = 0,0006 menit = 0,036 detik.
1. Penentuan
Faktor Penyesuaian
Faktor
penyesuaian digunakan untuk menyesuaikan ketidakwajaran dan operator yang
sedang diukur waktu menyelesaikan pekerjaannya. Ketidakwajaran ini bisa terjadi
karena bekerja tanpa kesungguhan, terlalu cepat atau atau terlalu lambat.
Beberapa faktor seperti kondisi ruang, ketrampilan buruh dalam melakukan
pekerjaan, dan lain-lain sangat berpengaruh terhadap hasil kerja.
Bila pengukur
berpendapat bahwa operator dalam melakukan pekerjaan terlalu cepat, maka harga
faktor penyesuaian (p) akan lebih besar dari satu (p>1), sebaliknya bila
operator bekerja terlalu lambat maka faktor penyesuaian (p) akan lebih kecil
dari satu (p<1 bekerja="" berlebihan="" berpengalaman="" bila="" cara="" dalam="" dan="" dengan="" dianggap="" ditetapkan="" faktor="" hari="" kerja="" kesungguhan="" maka="" melakukan="" menguasai="" menunjuk="" normal="" o:p="" operator="" p="1)." pekerjaannya.="" penyesuaian="" sama="" satu="" secara="" sepanjang="" tanpa="" usaha-usaha="" yang="">1>
Beberapa cara
menentukan faktor penyesuaian yaitu antara lain, (Sutalaksana; 1979):
a. Cara
Schummard
Cara
ini memberikan patokan-patokan penilaian melalui kelas-kelas performance kerja
diri sendiri. Seorang yang dipandang bekerja diberi nilai 60, nilai ini
digunakan sebagai patokan untuk memberikan penyesuaian bagi performance kerja
lainnya. Misalnya ada seorang tenaga kerja yang bekerja dengan performance
excellent, maka nilai tenaga kerja tersebut adalah 80, sehingga faktor
penyesuaian adalah 80:60= 1,33. Jika waktu siklus pekerjaan terhitung 14,6
menit, maka waktu normalnya: Wn = 14,6 menit x 1,33 = 19,42 menit
b. Cara
Westinghouse
Cara
ini berbeda dengan cara Shumard, cara tersebut mengarahkan penilaian pada empat
faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja
yaitu ketrampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Untuk keperluan
penyesuaian ketrampilan dibagi menjadi enam kelas yaitu:
1) Super
Skill
2) Excellent
Skill
3) Good
Skill
4) Average
Skill
5) Fair
Skill
6) Poor
Skill
Yang
dimaksud dengan kondisi kerja atau condition pada cara Westinghouse adalah
kondisi fisik lingkungannya seperti keadaan pencahayaan, temperature dan
kebisingan ruangan. Bila tiga faktor lainnya yaitu ketrampilan, usaha dan
konsisten merupakan apa yang dicerminkan operator, maka kondisi kerja merupakan
sesuatu di luar operator yang diterima apa adanya oleh operator tanpa banyak
kemampuan merubahnya. Oleh sebab itu faktor kondisi sering disebut sebagai
faktor manajemen, karena pihak inilah yang dapat dan berwenang merubah atau memperbaikinya.
c. Cara
Objektif
Cara
ini memperlihatkan dua faktor, yaitu kecepatan kerja dan tingkat kesulitan
kerja. Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan. Jika
operator bekerja terlalu cepat, penyesuaian untuk kecepatan besarnya > 1,
jika operator bekerja lambat penyesuaian kecepatan kerja < 1, dan jika
operator bekerja normal penyesuaiannya = 1. Besarnya penyesuaian untuk tingkat
kesulitan kerja ditentukan dengan memperhatikan kesulitankesulitan dalam
bekerja.
2. Penentuan
Allowance (Kelonggaran)
Allowance
merupakan waktu yang dibutuhkan pekerja untuk melakukan aktivitas yang dapat
memenuhi kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa lelah (fatique), dan
hambatan-hambatan lain yang tidak dapat dihindarkan. Allowance pada umumnya
meliputi tiga hal, yaitu istirahat untuk kebutuhan pribadi, kelelahan, dan
hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Allowance untuk kebutuhan
pribadi ditujukan untuk hal-hal yang bersifat pribadi, seperti makan, minum, ke
kamar kecil, dan lain-lain.Kebutuhankebutuhan pribadi ini jelas mutlak, karena
jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi pekerja tidak akan dapat bekerja
dengan baik. Allowance secara nyata dibutuhkan oleh pekerja yang selama
pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat atau dihitung. Oleh karenanya seusai
pengukuran dan setelah mendapatkan Waktu Normal, maka allowance perlu
ditambahkan untuk memperloleh Waktu Baku (Standard Time) sebagai dasar
penentuan beban kerja.
Besarnya
kelonggaran untuk tiap pekerja berbeda-beda dari satu jabatan ke jabatan
lainnya karena tiap jabatan mempunyai karakteristik tersendiri. Oleh karena itu
besarnya allowance yang akan digunakan dalam perhitungan beban kerja harus
ditetapkan oleh perusahaan. Allowance yang umum digunakan adalah 10% (untuk
bidang manufaktur) sampai dengan 20%-25% (untuk Departemen/Instansi Pemerintah)
dari total jam kerja sehari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar