Menurut Schaufeli, Salanova, Gonzalez-Roma, dan Bakker (2002) mendefinisikan
totalitas kerja sebagai positivitas, pemenuhan kerja dari pusat pikiran yang
dikarakteristikan, totalitas kerja merupakan sebuah motivasi dan pusat pikiran
positif yang berhubungan dengan pekerjaan yang dicirikan dengan dedikasi,
semangat, dan keterlarutan. Robbins (2003) memberikan definisi totalitas kerja
yaitu dimana seseorang karyawan yang dikatakan totalitas kerja dalam
pekerjaannya dapat mengidentifikasikan diri secara psikologis dengan
pekerjaannya, dan menganggap kinerjanya penting untuk dirinya, selain untuk
organisasi. Yang dimaksud dengan seseorang yang memiliki engangement adalah
mencurahkan dari fisik dan psikis pada pekerjannya.
Kahn (1990) totalitas kerja karyawan dalam pekerjaan dikonsepkan
sebagai anggota organisasi yang melaksanakan peran kerjanya, bekerja dan
mengekspresikan dirinya secara fisik, kognitif dan emosional selama bekerja.
Singkatnya, karyawan yang engaged memiliki tingkat energi yang tinggi dan
antusias dalam pekerjaan mereka. Totalitas kerja menurut Schaufeli et al. (2002)
adalah konstruk motivasional yang didefinisikan sebagai keadaan positif,
terpenuhi, yang berhubungan dengan pikiran dalam bekerja. Lebih lanjut,
Schaufeli dan Bakker (2004) menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki
totalitas kerja yang tinggi akan bekerja keras, memberika usaha yang lebih (extra
effort) aktif terlibat, fokus terhadap pekerjaan, hadir secara fisik dan memberikan
energi terhadap apa yang dikerjakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar