Syukur merupakan perasaan yang menyenangkan dan penuh terimaka kasih
sebagai respon dari penerimaan kebaikan (Emmons, 2004), yang membuat
seseorang menyadari, mengerti, dan tidak menyalahgunakan pertukaran
keuntungan dengan orang lain. Emmons dan Shelton (2002) mengartikan syukur
sebagai perasaan takjub, berterima kasih, dan apresiasi untuk kehidupan, dan
dapat diekspresikan terhadap orang lain ataupun sumber yang bukan manusia
(hewan, tumbuhan, dll). Emmons dan Tsang (2006) menyatakan bahwa syukur
bukan hanya keutamaan yang paling besar, tetapi merupakan induk dari seluruh
keutamaan.
Emmons (2004) mendefinisikan syukur sebagai kualitas atau kondisi
bersyukur, apresiasi dari kecenderungan untuk membalas kebaikan. Watkins et al,
(2003) mendefinisikan syukur sebagai suatu sikap menghargai setiap kehidupan
sebagai karunia dan menyadari pentingnya mengungkapkan pernghargaan
tersebut. Emmons (2004) mengidentifikasi tiga komponen syukur, yaitu rasa
hangat akan apresiasi terhadap seseorang atau sesuatu, niat baik terhadap
seseorang atau sesuatu, dan kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang sesuai
dengan apresiasi dan niat baik.
Syukur merupakan suatu bentuk emosi positif dalam mengekspresikan
kebahagiaan dan rasa terimakasih terhadap segala kebaikan yang diterima yang
memberikan kedamaian (Seligman, 2002). Individu bersyukur karena menyadari
bahwa dirinya banyak menerima kebaikan, penghargaan dan pemberian baik dari
Tuhan, orang lain dan lingkungan sekitarnya sehingga terdorong untuk membalas,
menghargai dan berterimakasih atas segala sesuatu yang diterimanya dalam
bentuk perasaan, perkataan dan perbuatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar