Dalam prakteknya, penilaian kelayakan usaha oleh pihak perencana (investor) lebih banyak didasarkan pada analisis finansial setelah analisis sistem informasi manajemen yang direncanakan dirasakan layak. Di sisi lain tim penilai kelayakan usaha (instansi terkait dan atau evaluator lain) relatif mengalami kesulitan untuk menilai kelayakan proyek tanpa adanya prosedur dan sistem penilaian yang relatif baku dan dapat dikuantifikasi. (Soetrisno, 2000)
Prosedur yang banyak dilembangkan adalah prosedur yang terdiri dari tiga kriteria terboboti, yakni kemampuan dipasarkan (40%), kelayakan teknis (30%), dan profitabilitas (30%). Jadi untuk menentukan potensi komersialisasi, maka harus dilakukan tiga tipe evaluasi yakni evaluasi pemasaran untuk menentukan potensi permintaan komersial; evaluasi kelayakan teknis untuk menentukan kinerja teknologis; dan evaluasi profitabilitas untuk menentukan keuntungan finansial dan ekonomis (Umar, 2007,11).
- Evaluasi Pemasaran (Kelayakan Kebutuhan)
Analisis pemasaran bertujuan mengevaluasi respon lingkungan eksternal terhadap produk dengan menganalisa karakteristik-karakteristik konsumen dan lingkungan kompetisi. Melalui analisis ini akan dapat ditentukan permintaan produk, akan dapat dinilai lingkungan kompetisi atas produk-produk alternatif, dan akan dapat diestimasi pangsa pasar potensial yang dapat diambil. Selain itu informasi demikian membantu perusahaan untuk mendesain strategi perolehan bahan baku dan pemrosesan, serta membuat rencana pemasaran secara menyeluruh.
- Evaluasi Teknis/ Kelayakan Teknis
Kesesuaian teknologi yang dipilih dengan lingkungan juga dinilai di sini. Sekecil apapun skala usaha dan sesederhana apapun teknologi yang dipilih oleh sebuah proyek agroindustri, kehadiran limbah merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dihindari. Persoalannya adalah bagaimana memilih teknologi yang tepat guna, relatif murah, dan dampak terhadap lingkungan seminimal mungkin.
- Evaluasi Finansial dan Ekonomi
- a) Net Present Value (NPV)
- b) Internal Rate of Return (IRR)
Return on investment (ROI) menyatakan prosentase dari investasi awal yang dihasilkan dari usaha. Nilai ini diperoleh dengan menjumlahkan profit dan bunga pinjaman yang digunakan untuk membiayai asset tetap, dibagi dengan total asset, dinyatakan dalam prosentase.
Alasan menambahkan bunga pinjaman ke dalam profit adalah bahwa ROI bertujuan untuk mengukur tingkat pengembalian terhadap investasi total tanpa mempertimbangkan bagaimana investasi tersebut dibiayai. Bunga pinjaman merupakan pengeluaran yang menurunkan profit, namun di satu sisi bunga pinjaman juga merupakan bagian pengembalian modal yang dibayarkan kepada kreditor (bukannya kepada pemilik bisnis).
- d) Payback Period (PP)
- d) Break Even Point (BEP)
- Pendekatan Grafik
- Metode Pendekatan Matematik
- Perusahaan tidak memperoleh laba atau menderita rugi
- Total penghasilan sama dengan total biaya
- Laba sama dengan nol
Evaluasi ekonomi diukur menggunakan parameter penciptaan peluang kerja dan pendapatan bagi masyarakat serta pemasukan pajak penghasilan bagi pemerintah. Selain itu perlu dipertimbangkan pula di sini indikator-indikator sosial dan lingkungan seperti pembentukan dan atau penguatan kelembagaan dan kemungkinan dampak lingkungan yang timbul dengan kehadiran proyek agroindustri.
- Aspek Lingkungan
Dampak lingkungan hidup yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk aslinya, seperti perubahan fisik, kimia, biologi, atau sosial. Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap flora, fauna maupun manusia itu sendiri. Dengan adanya kegiatan investasi atau usaha maka komponen lingkungan hidup secara otomatis akan berubah dengan menimbulkan dampak terutama dampak negatif yang tidak diinginkan. Dampak negatif akan timbul timbul pada : tanah dan kehutanan, air, udara, dan manusia.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003) Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam dalam bentuk, ukuran, tujuan sasaran dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut geografi, keaneka ragaman faktor lingkungan hidup dan pengaruh manusia. karenaitu kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup pun berbeda-beda sesuai dengan rona lingkungan yang ada. Berikut adalah beberapa komponen lingkungan hidup yang dapat diteliti dalam aspek lingkungan:
Komponen fisika kimia
- Iklim, Kualitas udara, kebisingan
- Fisiografi
- Hidrologi
- Hidrooseanografi
- Ruang, lahan dan tanah
- Demografi
- Ekonomi
- Budaya
- Kesehatan Masyarakat
- Flora
- Fauna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar